Tiga Mamalia Seukuran Kucing yang Berkembang di Dunia Pasca-Dinosaurus

- 23 Agustus 2021, 11:00 WIB
Inilah Tiga mamalia seukuran kucing.
Inilah Tiga mamalia seukuran kucing. /NDTV.com

ZONA PRIANGAN - Ahli paleontologi telah menemukan fosil gigi dan rahang dari tiga mamalia yang sampai sekarang belum dikenali yakni Conacodon hettingeri, Miniconus jeanninae dan Beornus honeyi di Great Divide Basin Wyoming.

Dikutip dari NDTV, fosil menunjukkan bahwa mamalia ini tidak lebih besar dari hewan pengerat raksasa atau kucing berukuran kecil dan berkembang selama usia Puercan awal, dalam waktu hampir 328.000 tahun setelah dinosaurus menghilang.

Mereka termasuk dalam kelompok yang disebut condylarths. Mereka di suatu tempat terkait dengan keluarga ungulata, yang juga termasuk nenek moyang mamalia berkuku yang ada saat ini.

Baca Juga: Bertemu Mantan Adik Ipar, Heny dan Alvin Pamer Kemesraan. Netizen : Gak Punya Muka Apa Ketebelan Topeng

Temuan menunjukkan bahwa diversifikasi mamalia setelah kepunahan dinosaurus dimulai jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya oleh para peneliti.

Penemuan ketiga spesies baru ini juga menunjukkan berapa banyak lagi kantong keanekaragaman unik yang mungkin tumbuh subur di lokasi berbeda selama zaman ini.

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid besar menghantam Semenanjung Yucatán di Meksiko dan memusnahkan dinosaurus dari muka bumi. Para peneliti sebelumnya telah sepakat bahwa semua spesies yang bertahan setelah bencana akan seukuran tikus.

Baca Juga: Aston Martin DB5 yang Legendaris dari Film James Bond Goldfinger 'Ditemukan' setelah 24 Tahun Menghilang

Fosil yang ditemukan sebelumnya menunjukkan bahwa condylarth adalah kelompok mamalia yang paling melimpah di Amerika Utara selama zaman Puercan awal.

Namun, para peneliti harus menggali lebih dalam untuk menempatkan fosil baru dalam taksonomi hewan yang sudah mapan.

Tim membandingkan gigi fosil dengan spesimen 25 condylarth lain dan mamalia lain yang berkerabat jauh. Mereka menggunakan program komputer untuk menganalisis 64 karakteristik gigi masing-masing spesimen dan mempelajari seberapa dekat spesies ini terkait dengan nenek moyang mamalia lain dari era yang sama.

Baca Juga: Seperti Anak Balita, Pejuang Taliban Ternyata Menyukai Permainan Bom-bom Car dan Komidi Putar

Setelah analisis, peneliti menyimpulkan bahwa spesies ini adalah bagian dari keluarga yang disebut periptychid.

Periptychid biasanya dibedakan dari condylarth lain dengan giginya yang bengkak, yang menunjukkan bahwa spesies ini tidak hidup dari daging. Beornus honeyi memiliki gigi premolar dan molar yang besar.

Miniconus jeanninae memiliki tonjolan ekstra yang tidak biasa pada gerahamnya, sementara Conacodon hettingeri menunjukkan lobus pendek pada geraham terakhirnya.

Baca Juga: Bintang Liga Premier Inggris Ini Menang Judi setelah Diberi Modal oleh Pengusaha Thailand

Struktur gigi dan kekerasan menunjukkan bahwa mamalia ini bertahan hidup pada bahan keras seperti biji. Mereka bisa menjadi omnivora.

Temuan baru ini disusun dalam sebuah makalah oleh Jaelyn Eberle dan Madelaine Atteberryon di Journal of Systematic Palaeontology. Spesimen yang sedang diselidiki disimpan di Museum Sejarah Alam Universitas Colorado. Koleksi yang dipamerkan juga terdiri lebih dari 400 spesimen lain dari situs yang sama.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x