Para Personel Berdarah India-Amerika Jadi Nominasi untuk Peran Kunci Pemerintahan Biden-Harris

18 Januari 2021, 10:16 WIB
Beberapa posisi kunci dalam administrasi Pemerintahan Biden-Harris akan diisi orang-orang berdarah India-Amerika. /Tangkapan Layar Twitter.com/@JoeBiden

ZONA PRIANGAN - Kurang dari 100 jam sebelum pelantikan bersejarahnya, Presiden terpilih AS Joe Biden telah mencalonkan atau menunjuk setidaknya 20 orang berdarah India-Amerika, termasuk 13 wanita, untuk menduduki posisi kunci dalam pemerintahannya.

Sebuah rekor baru bagi komunitas etnis kecil yang membentuk satu persen dari populasi negara. Sebanyak 17 di antaranya akan menjadi bagian dari kompleks Gedung Putih yang kuat.

Pelantikan 20 Januari, yang ke-59 secara keseluruhan, di mana Biden akan dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat sudah menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya seorang perempuan, Kamala Harris akan dilantik sebagai wakil presiden.

Perempuan berusia 56 tahun itu, juga menjadi orang pertama yang berasal dari India dan keturunan Afrika-Amerika yang dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.

Ini juga untuk pertama kalinya begitu banyak orang India-Amerika yang terikat dalam administrasi presiden sebelum pelantikan. Biden masih jauh dari mengisi semua posisi di pemerintahannya.

Daftar teratas adalah Neera Tanden, yang telah dinominasikan sebagai Director of the White House Office of Management and Budget dan Dr Vivek Murthy, yang telah dinominasikan sebagai US Surgeon General.

Vanita Gupta telah dinominasikan sebagai Associate Attorney General Department of Justice, dan pada Sabtu, Biden menunjuk mantan foreign service official Uzra Zeya sebagai Under Secretary of State for Civilian Security, Democracy, and Human Rights.

"Dedikasi yang telah ditunjukkan komunitas India-Amerika kepada layanan publik selama bertahun-tahun telah diakui secara besar-besaran sejak awal pemerintahan ini! Saya sangat senang bahwa mayoritas adalah wanita. Komunitas kami benar-benar telah tiba untuk melayani bangsa," kata pendiri Indiaspora MR Rangaswami kepada PTI, seperti dikutip ZonaPriangan dari NDTV.

Mala Adiga telah ditunjuk sebagai Policy Director to the future First Lady Dr Jill Biden dan Garima Verma akan menjadi Digital Director of the Office of the First Lady, sementara Sabrina Singh ditunjuk sebagai Deputy Press Secretary.

Untuk pertama kalinya di antara orang India-Amerika termasuk dua orang yang menelusuri akar mereka ke Kashmir yakni Aisha Shah, yang telah dinobatkan sebagai Partnership Manager di White House Office of Digital Strategy, dan Sameera Fazili, yang akan menduduki posisi kunci sebagai Deputy Director di US National Economic Council (NEC) di Gedung Putih.

White House National Economic Council juga memiliki orang Amerika keturunan India lainnya, Bharat Ramamurti, sebagai Deputy Director.

Gautam Raghavan, yang bertugas di Gedung Putih pada Pemerintahan Obama sebelumnya kembali ke Gedung Putih sebagai Deputy Director di Office of Presidential Personnel.

Di antara lingkaran dalam Biden adalah kepercayaan dirinya yang paling tinggi untuk tahun ini yakni Vinay Reddy, yang telah dinobatkan sebagai Director Speechwriting.

Vedant Patel muda siap untuk menempati kursi di pers bawah Gedung Putih, di belakang ruang pengarahan, sebagai Assistant Press Secretary untuk Presiden. Dia orang India-Amerika ketiga yang menjadi bagian dari White House press shop.

Tiga orang India-Amerika telah mencapai National Security Council of the White House, sehingga meninggalkan jejak permanen pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional negara itu.

Mereka adalah Tarun Chhabra sebagai Senior Director for Technology and National Security, Sumona Guha sebagai Senior Director for South Asia dan Shanthi Kalathil sebagai Coordinator for Democracy and Human Rights.

Sonia Aggarwal telah ditunjuk sebagai Senior Advisor for Climate Policy and Innovation di Kantor Domestic Climate Policy di Gedung Putih dan Vidur Sharma telah ditunjuk sebagai Policy Advisor for Testing for the White House COVID-19 Response Team.

Dua wanita India-Amerika telah ditunjuk untuk Kantor White House Counsel yakni Neha Gupta sebagai Associate Counsel dan Reema Shah sebagai Deputy Associate Counsel.

Juga, untuk pertama kalinya dalam pemerintahan mana pun, Gedung Putih akan memiliki tiga orang Asia Selatan lainnya di posisi kunci.

Orang berdarah Pakistan-Amerika Ali Zaidi sebagai Deputy National Climate Advisor White House, Rohini Kosoglu yang berdarah Amerika-Sri Lanka sebagai Domestic Policy Advisor to the Vice President dan Zayn Siddique berdarah Bangladesh-Amerika menjadi Senior Advisor to the White House Deputy Chief of Staff.

Selama kampanye, Biden telah mengindikasikan bahwa dia akan mengikat sejumlah besar orang India-Amerika.

"Sebagai Presiden, saya juga akan terus mengandalkan diaspora India-Amerika, yang membuat kedua negara kita tetap bersama, seperti yang saya lakukan sepanjang karier saya," kata Biden dalam pidatonya kepada komunitas India-Amerika selama perayaan virtual Hari Kemerdekaan India pada 15 Agustus 2020.

"Konstituen saya di Delaware, staf saya di Senat, pemerintahan Obama Biden, yang memiliki lebih banyak orang India-Amerika daripada pemerintahan lain mana pun dalam sejarah negara ini dan kampanye ini dengan orang India-Amerika di tingkat senior, yang tentu saja termasuk yang teratas, sahabat kita (Kamala Harris) yang akan menjadi wakil presiden India-Amerika pertama dalam sejarah Amerika Serikat," kata pidato Biden dalam videonya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler