Penerbangan Makin Rawan Kecelakaan, Ini Salah Satu Penyebabnya Cukup Mengagetkan

2 Februari 2021, 12:21 WIB
Pesawat Sriwijaya Air. /Tangkapan layar Twitter.com/@flightradar24/@flightradar24

ZONA PRIANGAN - Transportasi pesawat terbang kini menghadapi ancaman baru, bukan saja cuaca atau mesin.

Ancaman yang bisa mendatangkan kecelakaan pesawat terbang, yakni pada kondisi fisik pilot.

Akibat banyak diliburkan karena pandemi Covid-19, sejumlah pilot mengaku tubuhnya serasa kaku saat mengoperasikan pesawat terbang.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Baca Juga: UFO Tampakan Diri Sebanyak 10.015 Kali, Terekam CCTV Selama 40 Detik di Langit California

Ada beberapa gerakan tubuh pilot, yang bisa menimbulkan kesalahan walau itu kategori kecil.

Kesalahan pilot akibat fisik yang kaku di antaranya, lupa menarik jet penumpang dari gerbang bandara.

Peristiwa lainnya ketika petugas pertama lupa menyalakan mekanisme anticing yang memastikan sensor ketinggian dan kecepatan udara di bagian luar pesawat.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Dilansir dari laman latimes.com, beberapa pilot mengalami banyak masalah saat mendaratkan jet penumpang.

Sebagaimana diberitakan ringtimesbali.com sebelumnya dalam artikel "Minimnya Penerbangan Akibat Pandemi, Pilot Mengaku Kaku dalam Mengendalikan Pesawat".

Hal itu membuat setidaknya tiga kali percobaan sebelum pesawat berhasil mendarat.

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

Beberapa kali kesalahan terbang dan kecelakaan terjadi sejak bulan Mei 2020.

Sejak adanya pandemi Covid-19, turunnya permintaan perjalanan udara ke level yang paling rendah dalam beberapa dekade menjauhkan para pilot dan jajarannya dari penerbangan untuk sementara waktu.

Salah satu pilot menjelaskan bahwa dia sudah kaku dalam mengendalikan pesawat karena sudah beberapa bulan tidak dalam penerbangan.

Baca Juga: Akselerasi Kecepatan Oumuamua, Membuktikan Keberadaan Alien

Pakar penerbangan dan perwakilan maskapai penerbangan mengakui bahwa ketika pilot sedang tidak aktif selama beberapa bulan, maka akan menurunkan tingkat keterampilan dan kemahiran mereka.

Di antara banyaknya kasus, yang sering banyak terjadi adalah penerbangan awal yang terlalu cepat atau terlalu tinggi saat mendarat.

Sejak dimulainya pandemi Covid-19, maskapai secara dramatis mengurangi jumlah penerbangan harian di beberapa rute.

Baca Juga: Prediksi Profesor Avi Loeb: Sebentar Lagi Pesawat Alien Bisa Dilihat Setiap Bulan

Bulan April dan Mei, jumlah lepas landas harian di Amerika Serikat (AS) menurun sekitar 75 persen dari masa pra-pandemi.

Jika diakumulasikan hingga akhir-akhir ini, jumlah lepas landas meningkat menjadi 43 persen dari masa pra-pandemi.

Kenaikan tersebut membuat pilot yang sudah beristirahat selama empat bulan harus bekerja lagi.

Baca Juga: Teori yang Aneh, Semua Akan Berubah Menjadi Kepiting Termasuk Manusia dan Alien

Beberapa maskapai mengumumkan bahwa mereka akan membawa 400 pilot untuk musim panas depan dengan tujuan distribusi vaksin Covid-19 yang permintaannya meningkat.

Walaupun banyaknya kasus dan kekakuan pilot dan jajarannya, belum ada insiden kejadian pilot yang sampai melukai penumpang dan menyebabkan kecelakaan besar.

Di Indonesia pada 15 September, tepatnya di Bandara Internasional Kualanamu sempat ada sebuah Jet Airbus 330 yang mendarat di rerumputan liar, namun tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Ngeri! Kalau Jumlah Hewan Ini Berkurang Sama Artinya Manusia Menuju Kepunahan

Badan Keselamatan Transportasi Indonesia menyimpulkan bahwa mereka memang kesulitan untuk mempertahankan kemampuan pilot karena sebelumnya beberapa pilot memang tidak terbang selama 90 hari.

Federasi Administrasi Penerbangan atau dikenal dengan FAA, mengatakan bahwa mereka akan membuat peraturan baru untuk pilot dan pembantunya untuk menyesuaikan kondisi saat ini.

Pandemi membuat beberapa perusahaan maskapai memberikan pertimbangan dan FAA memberikan beberapa peraturan baru tanpa audiensi.

Baca Juga: Ada Tujuh Perkara yang Bisa Menerangi Kegelapan Alam Kubur, Umat Muslim Perlu Tahu

Hal itu karena kebutuhan mendesak untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik dan bisa segera diberlakukan.***(Mochammad Nurcholis/ringtimesbali.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Ringtimesbali.com

Tags

Terkini

Terpopuler