Bertepatan dengan Imlek, Pabrik Kembang Api Meledak, 15 Pekerja Tewas

13 Februari 2021, 20:16 WIB
Ilustrasi ledakan pabrik kembang api.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 15 pekerja tewas setelah sebuah pabrik kembang api di India selatan meledak bertepatan dengan Tahun Baru Imlek.

Sementara 26 pekerja lainnya bisa diselematkan namun mengalami luka yang serius, akibat ledakan bahan baku kembang api.

Pekerja pabrik kembang api yang mengalami luka, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk medapat perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Ratusan Warga Panik Mendengar Suara Ledakan, Dua Orang Tewas

Baca Juga: Umat Muslim yang Rajin Shalat Tahajud Mudah Terkena Penyakit Ini, Tak Terlihat tapi Mengerikan

Aparat berwenang setempat, Raj Narayanan menyebutkan pabrik kembang api yang meledak berlokasi di distrik Virudhunagar, negara bagian Tamil Nadu.

Sepuluh mobil pemadam kebakaran dipanggil untuk memadamkan api, yang menghancurkan empat gudang di pabrik kembang api.

Narayanan mengatakan, 11 orang tewas di tempat dan empat orang kemudian meninggal karena luka bakar di rumah sakit.

Baca Juga: Menjijikan, Penjualan Masker Aroma Vagina Laku Keras, Harganya Rp3,5 Juta

Baca Juga: Untuk Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat Cobalah Menghindari Tiga Perkara Ini

Empat pekerja diizinkan pulang setelah menerima pertolongan pertama, demikian dikutip zonapriangan.com dari ABC News.

Ledakan terjadi ketika bahan kimia dicampur oleh para pekerja untuk membuat kembang api, kata kantor berita Press Trust of India.

Pembuatan kembang api adalah bisnis besar di India, di mana kembang api sering kali dinyalakan di festival dan pernikahan.

Baca Juga: Perempuan Ini Sedih, Kulit di Ibu Jarinya Selalu Ditumbuhi Bulu Kemaluan

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Banyak pabrik ilegal memproduksi kembang api yang lebih murah untuk dibeli daripada yang dibuat secara legal.

Daerah tempat ledakan terjadi adalah 520 kilometer (325 mil) di selatan Chennai, ibu kota negara bagian.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler