Amerika Serikat Punya Bukti Satelit, China Tetap Menyangkal Genosida Etnis Muslim Uighur

23 Maret 2021, 21:14 WIB
Gambaran kehidupan di Xinjiang China.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - China makin terpojok dengan tuduhan melakukan genosida terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang.

Walau China menyangkal semua tuduhan, Amerika Serikat dengan sekutunya mengkalim punya bukti kuat atas penyiksaan Muslim Uighur.

Aktivis dan pakar hak asasi PBB mengatakan, setidaknya 1 juta Muslim Uighur telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang.

Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90 Persen Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Zombie Ditemukan di Pedesaan Australia, Peneliti Lakukan Penyelidikan

Dikutip dari Reuters, para aktivis dan beberapa politisi Barat menuduh China menggunakan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi.

China mengatakan kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan dan dibutuhkan untuk melawan ekstremisme.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersama Menteri Luar Negeri Kanada dan Inggris sepakat akan memberi sanksi terhadap China.

Baca Juga: 33 Tentara Tewas dan 14 Lainnya Terluka Ketika Sedang Melakukan Patroli

Baca Juga: Seorang Nelayan Tak Sengaja Menangkap Monster Laut kemudian Melepaskannya Lagi

Bukti pelanggaran genosida terhadap Muslim Uighur, didadapat dari citra satelit, kesaksian saksi mata, dan dokumen pemerintah China.

Atas bukti itu, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada pejabat China pada hari Senin untuk pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Beijing segera membalas dengan tindakan hukuman terhadap UE yang tampak lebih luas, termasuk anggota parlemen Eropa, diplomat, lembaga dan keluarga, dan melarang bisnis mereka berdagang dengan China.

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Baca Juga: Bayangan Hantu Terekam CCTV, Paranormal: Anggota Keluarga yang Meninggal Ingin Mampir

Pemerintah Barat berusaha meminta pertanggungjawaban Beijing atas penahanan massal Muslim Uighur di barat laut China, di mana Amerika Serikat mengatakan China melakukan genosida.

Pejabat senior administrasi AS mengatakan bahwa mereka setiap hari melakukan kontak dengan pemerintah di Eropa mengenai masalah terkait China, sesuatu yang mereka sebut "roadshow Eropa."

"Di tengah meningkatnya kecaman internasional, (China) terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah

Baca Juga: Hindari Kematian, saat Mandi Jangan Asal Siram, Begini Cara yang Benar dan Sehat

Kementerian luar negeri Kanada mengatakan: "Bukti yang meningkat menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia sistemik yang dipimpin oleh pemerintah China."

Uni Eropa adalah yang pertama menjatuhkan sanksi pada hari Senin terhadap empat pejabat China, termasuk direktur keamanan tertinggi, dan satu entitas, keputusan yang kemudian dicerminkan oleh Inggris dan Kanada.

Mereka yang juga menjadi sasaran Amerika Serikat adalah Chen Mingguo, direktur Biro Keamanan Umum Xinjiang dan pejabat senior lainnya di wilayah itu, Wang Junzheng.

Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Secara terpisah, menteri luar negeri Australia dan Selandia Baru mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kekhawatiran besar tentang meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia.

Mereka menyebut etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang mengalami berbagai tekanan.

Australia dan Selandia Baru menyambut langkah-langkah yang diumumkan oleh Kanada, Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler