ZONA PRIANGAN - Situasi di Kabul ibu kota Afghanistan semakin kacau. Ribuan orang berbondong-bondong menuju bandara.
Bahkan, orang-orang berdesakan di lorong pesawat yang sudah melebihi kapasitas. Mereka makin panik setelah mendengar tembakan.
Gambar yang beredar di media sosial memang sangat memprihatinkan. Tidak ada lagi keamanan di sekitar bandara.
Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan
Sementara itu Keduataan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) melaporkan ada kebakaran di bandara.
"Untuk semua warga AS, lebih baik berlindung di tempat dulu. Menunggu situasi yang lebih aman," bunyi peringatan itu.
Video lain menunjukkan apa yang tampaknya staf kedutaan AS berusaha melarikan diri dengan menarik satu sama lain ke dalam pesawat.
Baca Juga: Pelaku Usai Membakar Gereja lantas Membunuh Imam Katolik, Mendagri: Itu Mengerikan
Tayangan ketiga menunjukkan lebih dari seribu warga mencoba menaiki penerbangan KamAir ke Istanbul yang hanya dapat mengangkut 300 penumpang.
Itu terjadi ketika NATO malam ini mengungkapkan bahwa semua penerbangan komersial sekarang ditangguhkan dari bandara Kabul.
Menurut Reuters, hanya pesawat militer yang sekarang akan diizinkan untuk beroperasi.
Baca Juga: John Travolta Penganut Gereja Scientology, Tidak Percaya Radiasi dan Kemoterapi
Sekarang Boris Johnson menyalahkan AS atas kemajuan Taliban di Afghanistan, mengklaim Presiden Joe Biden "mempercepat" kendali mereka.
Perdana Menteri mengatakan situasi "sulit" telah diperburuk oleh keputusan Presiden untuk menarik pasukan dari negara yang dilanda perang itu.
Sebelumnya hari ini Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu setelah Taliban menyerbu ibu kota Kabul dan merebut istananya.
Baca Juga: 10 Ribu Tentara China dan Rusia Latihan Perang, Wei Fenghe: Kekuatan yang Tak Tergoyahkan
Dikutip dari The Sun, Ghani kemudian mengatakan dia pergi untuk "mencegah banjir pertumpahan darah".
Ghani mengatakan dia percaya "patriot yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi martir dan kota Kabul akan dihancurkan" jika dia tetap tinggal.
Sedangkan pasukan Taliban telah membebaskan 5.000 tahanan dan menguasai Kabul saat pemerintah secara dramatis runtuh sore kemarin.***