Bos Blue Origin Jeff Bezos Menuntut NASA atas Kontrak Bulan SpaceX

18 Agustus 2021, 06:54 WIB
Bos Blue Origin Jeff Bezos menuntut NASA atas kontrak Bulan SpaceX. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Blue Origin, perusahaan luar angkasa yang dimiliki oleh Jeff Bezos, menggugat pemerintah AS atas keputusannya untuk memberikan kontrak eksplorasi Bulan besar-besaran kepada pesaingnya SpaceX, katanya dalam sebuah pernyataan Senin, 16 Agustus 2021.

Perusahaan telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Klaim Federal AS dalam upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam bagaimana kontrak itu diberikan, menurut pernyataan itu.

Kontrak sistem pendaratan manusia (HLS), senilai $ 2,9 miliar sekitar Rp41,8 triliun, diberikan kepada SpaceX, yang dimiliki oleh saingan miliarder Bezos yakni Elon Musk pada April.

Baca Juga: Ular Derik Mojave yang Sangat Berbisa Terjerat Jaring Burung, Pembebasannya Berlangsung Rumit dan Berbahaya

Itu diprotes oleh penawar lain, yang berpendapat bahwa NASA diharuskan membuat banyak penghargaan dan proses evaluasi yang tidak adil.

"Kami sangat percaya bahwa masalah yang diidentifikasi dalam pengadaan ini dan hasilnya harus ditangani untuk memulihkan keadilan, menciptakan persaingan, dan memastikan kembalinya ke Bulan dengan aman untuk Amerika," demikian bunyi pernyataan Blue Origin, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 17 Agustus 2021.

Sejak kehilangan kontrak, Blue Origin telah melobi dengan kuat agar keputusan tersebut dibatalkan. Ini mengajukan protes ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah, tetapi pada Juli pengawas menguatkan keputusan NASA.

Baca Juga: Selalu Emosi dan Rasa Cemas, Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi, Ini Kata dr Zaidul Akbar

NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa pihaknya diberitahu tentang gugatan Blue Origin dan sedang meninjau kasus tersebut.

"Dengan mitra kami, kami akan pergi ke Bulan dan tinggal untuk memungkinkan penyelidikan sains, mengembangkan teknologi baru, dan menciptakan pekerjaan bergaji tinggi untuk kebaikan yang lebih besar dan dalam persiapan untuk mengirim astronot ke Mars," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Austin Powers Menjadi Tren di Twitter Saat Mengolok-olok Jeff Bezos dengan Roket Berbentuk Kemaluan

Di bawah program Artemis, NASA berencana untuk mengembalikan manusia ke Bulan pada pertengahan dekade ini dan membangun stasiun orbit bulan, sebelum misi berawak dikirim ke Mars pada 2030-an.

Perusahaan milik Elon Musk yang didirikan pada 2002, saat ini merupakan mitra sektor swasta terkemuka NASA.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler