Taiwan Siap Perang Lawan China, Atur Zona Pembantaian untuk Tentara Komunis yang Nekat Masuk Lewat Pantai

7 Oktober 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi latihan perang.* /Pixabay /Morzaszum

ZONA PRIANGAN - Diam-diam Taiwan sudah siap menghadapi perang melawan China. Bahkan Taiwan sudah menyiapkan zona pembantaian tentara China.

Sebelumnya China mengancam mengirimkan sejumlah besar pasukan, ditambah melintasi Selat Taiwan sepanjang 80 mil.

Operasi itu akan menjadi operasi amfibi terbesar dalam sejarah manusia, dengan mudah melampaui skala pendaratan D-Day.

Baca Juga: Perut dan Punggung Istrinya Dipegang-pegang, Seorang Suami Cemburu dan Menyerang Dokter Kulit

Namun strategi China itu sudah dinantikan Taiwan. Negara pulau itu menyiapkan 500.000 tentara gerilya yang siap mempermalukan China.

Taiwan memiliki garis pantai yang terjal dengan tebing curam. Di sana hanya 13 pantai yang cocok untuk pendaratan, yang telah disetting jadi zona pembunuhan.

Tentara China akan disembur api dari ribuan pipa bawah tanah yang membawa minyak, kata Ian Easton penulis 'The Chinese Invasion Threat: Taiwan's Defense and American Strategy in Asia'.

Baca Juga: Polisi Tangkap Seorang Manajer yang Terlibat Perkosaan di Klub Tari Telanjang

Menurut Ian Easton, pasukan Komunis juga akan dihadang jaring kawat silet, papan pengait, papan pengupas kulit, pagar kawat berduri, penghalang kawat, dan strip paku.

"Jebakan lain berupa ranjau darat, dinding penghalang anti-tank, paku bambu, pohon yang ditebang, pengiriman truk kontainer, dan mobil rongsokan,” ujarnya yang dikutip The Sun.

Tempat pendaratan adalah depot pasokan yang diperkeras silang untuk memungkinkan Taiwan bertahan melawan pasukan invasi.

Baca Juga: Polisi Bejat, Salurkan Hasrat Seks Kepada Korban Kejahatan dengan Alasan Menjalankan Tugas

Ada juga sejumlah besar rudal anti-kapal bergerak yang siap untuk menembak kapal-kapal China.

Easton menyebut tanggal invasi Cina di masa depan ke Taiwan disebut Z-Day. Dia khawatir ucapan Presiden China Xi Jinping tentang invasi menjadi nyata.

"Jika dia waras, Xi Jinping akan berpikir keras sebelum memerintahkan serangan ke Taiwan dan menyadari betapa cepatnya peristiwa bisa lepas kendali," kata Easton.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler