800 Ribu Tubuh yang Sudah Terpenggal Dijadikan Pakan Anjing, Itulah Genosida Suku Tutsi di Rwanda

27 Oktober 2021, 06:43 WIB
Antoinette Mutabazi telah membagikan kisahnya tentang selamat dari Genosida Rwanda.* /Twitter /Antoinette Mutabazi

ZONA PRIANGAN - Antoinette Mutabazi ingat betul bagaimana genosida terhadap suku Tutsi di Rwanda terjadi pada tahun 1994.

Cuma dalam 100 hari, milisi bersenjata menghabisi sekira 800 ribu warga minoritas Tutsi.

Setelah terjadi pembunuhan Presiden Hutu Juvenal Habyarimana, kekacau terus meluas dan warga Tutsi jadi sasaran genosida.

Baca Juga: Tragis, Pemain Bola Voli Cantik Asal Afghanistan, Mahjabin Hakimi Tewas Dipenggal Taliban

Antoinette Mutabazi mengatakan, sangat mengerikan untuk mengingat genosida di Rwanda. Warga Tutsi dipenggal dan mayatnya diumpankan ke anjing.

Menurut Antoinette, awalnya para milisi menyisir kawasan Tutsi. Mereka meminta uang. Jika tidak diberi, maka akan dibalas penyiksaan.

"Sadisnya lagi, memberi atau tidak menyerahkan uang, warga Tutsi tetap saja menghadapi eksekusi pemenggalan," tutur Antoinette.

Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Sering Menipu, Ini Daftar Nama Para Korbannya

Ketika konflik brutal pecah, Antoinette ingat disuruh bersembunyi secara terpisah dari anggota keluarga lainnya.

Dia pergi bersembunyi di semak-semak di luar kota, berkeliaran di antara rumah-rumah untuk menghindari kekerasan milisi.

Antoinette sempat menemukan tempat yang aman di dekat toilet yang tidak digunakan siapa pun.

Baca Juga: Ketika Liburan ke Dubai, Aishwarya Rai Didekati Pria Arab, Suaminya Abhishek Bachchan Santai Saja

Dia mendengar milisi yang berjarak beberapa meter bercerita tentang jumlah orang Tutsi yang telah mereka bunuh.

Dan, menghindari penangkapan selama tiga bulan, Antoinette mengklaim telah melihat tubuh orang-orang jadi makanan anjing.

Dia mengatakan kepada LadBible TV: "Duduk, ketakutan, mengetahui bahwa jika mereka melihat saya, mereka pasti akan membunuh."

Baca Juga: Tujuh Singa yang Lapar Menggigit Kaki dan Punggung Jerapah tapi yang Terjadi Sangat Mengejutkan

Sayangnya, meskipun salah satu kakak laki-lakinya dan ayahnya juga berhasil selamat, Antoinette mengungkapkan bahwa ibu dan adik laki-lakinya – yang baru berusia 2 tahun – telah terbunuh saat bersembunyi bersama.

Dikutip Daily Star, mereka yang selamat mengatakan tempat persembunyian bawah tanah mereka ditemukan dan dibakar oleh para pembunuh Tutsi.

Sekarang, Antoinette bekerja dengan organisasi termasuk Holocaust Memorial Day Trust untuk membagikan kisahnya, menggunakan kesaksiannya yang mengejutkan untuk berkampanye melawan ideologi genosida.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler