Pesawat Angkatan Laut AS Mendarat di Taiwan, China Marah Lakukan Persiapan Tempur

10 November 2021, 06:39 WIB
Tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berbaris dalam formasi melewati Lapangan Tiananmen selama parade militer menandai peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China, pada Hari Nasionalnya di Beijing, 1 Oktober 2019.* /Reuters /Jason Lee

ZONA PRIANGAN - Taiwan memanas lagi setelah delegasi Amerika Serikat (AS) berkunjung ke Taipei menggunakan pesawat Angkatan Laut AS.

Keberadaan pesawat Angkatan Laut AS di Taiwan membuat China jadi gerah, seolah Washington mengabaikan peringatan Beijing.

Merespons hal tersebut, militer China langsung melakukan patroli polisi kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan pada hari Selasa, kata juru bicara Komando Teater Timur, Shi Yi.

Baca Juga: Xi Jinping Berpeluang Menduduki Jabatan Presiden China untuk Ketiga Kalinya, Raih Prestasi Bidang Militer

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Shi Yi mengatakan latihan itu dilakukan sebagai tanggapan atas perbuatan yang salah.

Pernyataan Shi Yi itu, merujuk ulah Amerika Serikat dan Inggris yang sering mencampuri urusan Taiwan.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer China Tan Kefei mengecam laporan kunjungan anggota parlemen AS ke Taiwan melalui pesawat militer.

Baca Juga: Pemerintah Taipei Percaya China Akan Menyerang Taiwan pada Tahun 2025

Dia meminta Washington untuk segera menghentikan provokasi serta semua tindakan destruktif yang mengarah pada eskalasi ketegangan di Selat Taiwan.

Selama ini, Taiwan telah menjadi titik pertikaian diplomatik yang meningkat antara Beijing dan Washington.

Pemerintah China memandang Taiwan sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayahnya di bawah kebijakan satu-China.

Baca Juga: Terungkap Lewat Foto Satelit, China Produksi Jet Tempur Misterius di Chengdu Aircraft Corporation

Dikutip rt.com, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian, mengatakan bahwa Beijing telah membuat daftar orang yang dianggap keras kepala pro-kemerdekaan Taiwan.

Beijing akan menghukum mereka yang dianggap sebagai pembangkang. Selain itu melarang mereka dan keluarga mereka memasuki daratan China, serta Hong Kong dan Makau.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler