Uni Eropa Peringatkan Rusia Soal Ukraina

11 Desember 2021, 12:02 WIB
Uni Eropa peringatkan Rusia soal Ukraina. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Uni Eropa memperingatkan Rusia pada Jumat, 10 Desember bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi jika menginvasi Ukraina, ketika kanselir baru Jerman menyerukan pembicaraan untuk menyelesaikan ketegangan setelah Moskow menurunkan pasukan di perbatasan dengan tetangga barat dayanya.

"Agresi harus datang dengan label harga, itulah sebabnya kami akan mengomunikasikan poin-poin ini sebelumnya ke Rusia," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Olaf Scholz, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP, Sabtu, 11 Desember 2021.

Ukraina menuduh Rusia sedang mempersiapkan kemungkinan serangan militer skala besar. Sementara Kremlin membantah merencanakan serangan apa pun.

Baca Juga: Kalashnikov Dituduh Mencuri Desain Shotgun dari Video Game Ini

Von der Leyen mengatakan Uni Eropa tidak akan membahas secara terbuka sanksi dan tindakan lain di sektor ekonomi dan keuangan yang akan diambil blok 27 negara dengan mitranya terhadap Moskow jika terjadi invasi.

""Kami menginginkan hubungan yang baik dengan Rusia, tetapi tergantung pada cara Rusia berperilaku. Rusia mengambil sikap mengancam terhadap tetangganya dan itu merusak keamanan Eropa," katanya.

Ditanya apakah sanksi dapat mencakup penutupan pipa Nord Stream 2 yang akan membawa gas ke Eropa, dia mengatakan bahwa, secara umum, energi tidak boleh digunakan untuk memberikan tekanan dan keamanan energi Eropa dan tetangganya harus diamankan.

Baca Juga: Pelayan Restoran Memperoleh Tip Lebih dari Rp143,5 juta setelah Pelanggan Posting Soal Kepuasan di Facebook

Scholz menolak menjawab pertanyaan tentang jalur pipa Rusia-Jerman, mengatakan bahwa Uni Eropa dan lainnya akan bereaksi jika ada invasi ke Ukraina, pembicaraan untuk mencegah hasil seperti itu juga penting.

Sebelumnya pada hari itu selama kunjungan ke Prancis, Scholz menyerukan kebangkitan kembali pembicaraan "format Normandia" antara Jerman, Prancis, Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan krisis.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 11 Desember 2021: Al Tegas dan Telak Membuat Irvan Tersentak Tak Bisa Bersandiwara Lagi

"Kami sangat prihatin dengan pasukan yang kami lihat di sepanjang perbatasan Ukraina, dan itulah mengapa penting bahwa Eropa bersikap tegas di daerah ini dan menunjukkan dengan jelas bahwa perbatasan Eropa tidak dapat diganggu gugat," kata Scholz pada konferensi pers dengan Charles Michel, presiden dari Dewan Eropa Uni Eropa.

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan selama pertemuannya dengan Scholz tentang risiko ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya menyusul penilaian intelijen AS bahwa serangan multi-front di Ukraina oleh Rusia dapat terjadi pada awal tahun depan.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler