Spionase Amerika Serikat Mengklaim, Rusia Menyiapkan 175.000 Tentara untuk Menyerang Ukraina

- 5 Desember 2021, 10:35 WIB
Prajurit Rusia berbaris setelah latihan pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Kazan.
Prajurit Rusia berbaris setelah latihan pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Kazan. /RT/©Sputnik/Maksim Bogodvid

ZONA PRIANGAN - Mata-mata AS mengklaim Rusia mengumpulkan 175 ribu tentara untuk menyerang Ukraina awal tahun depan.

Rusia diduga berencana untuk menyerang Ukraina di tahun baru, dengan 175.000 prajurit ambil bagian dalam operasi tersebut, Washington Post mengklaim, mengutip surat-surat intelijen AS dan seorang pejabat internal yang tidak disebutkan namanya.

“Rencana Rusia menyerukan serangan militer terhadap Ukraina segera pada awal 2022,” kata seorang pejabat administrasi Biden yang tidak disebutkan namanya, yang mungkin ada atau tidak ada.

Baca Juga: Aliran Lahar Gunung Semeru Menghancurkan Desa Curahkobokan, Upaya Evakuasi Kian Rumit dengan Robohnya Jembatan

Operasi yang diduga akan melibatkan "gerakan ekstensif dari 100 kelompok taktis batalyon dengan perkiraan 175.000 personel, lengkap dengan baju besi, artileri, dan peralatan," kata sumber yang diduga.

Penilaian sebagian didasarkan pada citra satelit yang "menunjukkan unit yang baru tiba di berbagai lokasi di sepanjang perbatasan Ukraina selama sebulan terakhir," tambah mereka, seperti dikutip ZonaPriangan dari RT.com, 4 Desember 2021.

Surat-surat intelijen yang tampaknya dilihat oleh Washington Post mengatakan saat ini ada 50 kelompok taktis medan perang Rusia dengan tank dan artileri yang dikerahkan di empat lokasi tidak jauh dari perbatasan Ukraina. Dua dari lima distrik militer Rusia berada di perbatasan ini.

Baca Juga: Ikatan Cinta Minggu 5 Desember 2021: Al Kembali Telak 'Hajar' Irvan, Didampingi Ricky Elsa Melahirkan Prematur

Menurut pejabat tersebut, operasi militer didahului oleh kampanye propaganda, yang tidak ada bukti yang ditawarkan. “Proksi pengaruh Rusia dan outlet media telah mulai meningkatkan konten yang merendahkan Ukraina dan NATO,” mereka bersikeras, untuk menyalahkan pecahnya potensi konflik di Kiev.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x