Perayaan Natal Dihentikan, Milisi ISIS Lakukan Bom Bunuh Diri dan Menewaskan 6 Orang

27 Desember 2021, 05:22 WIB
Kerusakan yang diakibatkan oleh bom bunuh diri di sebuah bar saat perayaan Natal.* /Instagram /@ManzekeleRoger

ZONA PRIANGAN - Perayaan Natal dihentikan setelah terjadi serangan bom bunuh diri di sebuah bar Kota Beni, Republik Demokratik Kongo.

Bom meledak di pintu masuk bar yang penuh sesak, menewaskan 6 orang dan melukai 13 lainnya.

Jumlah korban meninggal di perayaan Natal itu bisa bertambah karena pihak berwenang masih melakukan pencarian.

Baca Juga: Kanibal Sadis, Seorang Gay Memotong dan Memakan Alat Kelamin Penata Rambut di Malam Natal

Menurut pihak berwenang setempat, penjaga keamanan sempat menahan pelaku bom bunuh untuk tidak masuk bar.

"Gerak-gerak pelaku cukup mencurigakan, sehingga penjaga keamanan tidak membiarkan pria yang mencurigakan itu masuk," pernyataan dari pihak berwajib.

Betul saja, tak lama pria itu dicegah masuk ke bar, terjadi ledakan yang cukup keras dengan dampak yang mengerikan.

Baca Juga: Bintang Liverpool Mohamed Salah Posting Ucapan Merry Christmas dan Berfoto dengan Latar Belakang Pohon Natal

Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat, dan sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip oleh AFP, mengklaim dua anak termasuk di antara para korban.

Saksi lain melihat seorang individu meninggalkan tempat kejadian dengan sepeda motor sesaat sebelum ledakan.

Setelah serangan itu, pihak berwenang meminta orang-orang untuk kembali ke rumah karena takut teroris akan menyerang lagi.

Baca Juga: Seorang Ibu Hilang di Malam Natal, Ada Dugaan Cinta Segitiga, Punya Pacar tapi Masih Terikat Pernikahan

Pasukan keamanan Kongo yakin Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) berada di balik kekejaman itu, lapor rt.com.

Kelompok teroris juga aktif di negara tetangga Uganda, di mana ia berasal pada pertengahan 1990-an.

Setelah berjanji setia kepada ISIS pada tahun 2019, ADF telah melakukan banyak serangan mematikan di kedua negara, dan dianggap sebagai salah satu organisasi teroris paling berbahaya.

Baca Juga: Cek Fakta: Paus Fransiskus Meninggal Setelah Membaca Pidato Natal Urbi et Orbi di Vatikan

Provinsi Kivu Utara, tempat ledakan Sabtu terjadi, telah berada di bawah kendali militer sejak Mei.

Pihak berwenang memberlakukan keadaan darurat dalam upaya membasmi milisi bersenjata.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler