NATO Kerahkan Persenjataan Perang di Ukraina, Siap Hadapi Rusia dalam Konflik Skala Besar

28 Desember 2021, 05:00 WIB
Tank NATO menembak selama demonstrasi penembakan malam hari di latihan militer Iron Spear 2021 di tempat pelatihan Adazi, Latvia pada 20 Oktober 2021.* /Reuters /Ints Kalnins

ZONA PRIANGAN - Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin menuduh NATO bersiap untuk perang habis-habisan dengan Rusia.

Alexander Fomin melihat blok NATO sudah mengerahkan persenjataan perang di Ukraina untuk menciptakan konflik skala besar.

"Perkembangan militer blok tersebut disiapkan sepenuhnya untuk menyerang Rusia," kata Fomin di Moskow, Senin.

Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya

Fomin merasa aneh dengan dokumen NATO yang menyebutkan Rusia sebagai sumber utama terhadap keamanan koalisi.

NATO terus melakukan perluasan kemampuan militer blok itu dan secara menganggap Moskow sebagai musuh.

"Padahal, pada dokumen lama, termasuk deklarasi Roma 2002, menetapkan bahwa Rusia dan NATO tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh, tetap berlaku," ujar Fomin.

Baca Juga: Juara Tinju Kelas Berat Ini Dikenal Sebagai Anti-vaksin, Dia Meninggal Setelah Terpapar Omicron

Hubungan yang terus-menerus dingin antara Rusia dan aliansi yang dipimpin AS semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan Oktober, Moskow mengatakan akan menangguhkan semua hubungan langsung dengan NATO, menutup kantornya di Moskow.

Itu sebagai respons atas pengusiran delapan diplomat Rusia dari markas besarnya di Brussels, lapor rt.com.

Baca Juga: Pesawat UFO Berbentuk Piringan Hijau Mendarat di Antartika Tertangkap oleh Pengguna Google Maps

Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan saluran bilateral digunakan oleh blok tersebut untuk “menyalahkan propaganda dan menekan Rusia” alih-alih dialog yang bermakna.

Awal Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan gagasan tentang kesepakatan keamanan yang komprehensif dan mengikat secara hukum dengan Barat.

Usulan tersebut telah terwujud dalam dua rancangan dokumen, satu untuk AS dan satu lagi untuk NATO secara keseluruhan.

Baca Juga: Mumi Alien dengan Bentuk Kepala Kerucut Ditemukan di Gurun Atacama, 8 Persen DNA Bukan Manusia

Perjanjian yang diusulkan membayangkan penghentian ekspansi NATO ke arah timur dan berisi jaminan pada non-penempatan sistem senjata tertentu di Eropa.

Rancangan kesepakatan itu dirancang untuk melayani Rusia dan NATO, kata Fomin, mengungkapkan harapan blok itu akan bersiap-siap untuk membahas proposal keamanan secara konstruktif segera.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler