ZONA PRIANGAN - Rusia mengirimkan pasukan terjun payung memasuki kawasan Kazakhstan, lapor televisi Zvezda Kementerian Pertahanan.
Pasukan terjun payung diterbangkan dengan pesawat Ilyushin Il-76 dari lapangan terbang Chkalovsky di luar Moskow.
Sebelumnya, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) untuk mengatasi kerusuhan.
Baca Juga: Kejadian di Istana Presiden, Seorang Tentara Tewas Diseruduk Rusa Peliharaan yang Mengamuk
Saat ini negara Asia Tengah itu masih dicengkeram protes kekerasan yang dipicu oleh kenaikan tajam harga bahan bakar gas.
Protes setelah Tahun Baru 2022 berubah menjadi kerusuhan massal, dimana pengunjuk rasa melakukan pembakaran sejumlah fasilitas.
Kazakhstan merupakan anggota CSTO bersama Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, dan Tajikistan.
Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing
Ini berjalan di sepanjang garis yang mirip dengan blok NATO yang dipimpin AS.
Azerbaijan adalah anggota asli organisasi tersebut pada saat pendiriannya pada tahun 1994, tetapi mengundurkan diri pada tahun 1999.
Kirgistan hampir saja meminta penempatan pasukan penjaga perdamaian pada 2010, selama bentrokan antara penduduk etnis Kirgistan dan Uzbekistan.
Tetapi pada kesempatan itu aliansi tidak setuju untuk memberikan bantuan militer.
Permohonan Tokayev mengikuti hari kerusuhan di kota terbesar di negara itu, Almaty, dan di tempat lain di Kazakhstan.
Menurut Tokayev, kerusuhan telah dihasut oleh "teroris internasional" yang ingin merusak integritas teritorial negara itu.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang saat ini memimpin CSTO, mengumumkan bahwa blok tersebut telah menyetujui pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Kazakhstan.
Pasukan CSTO bertugas dalam jangka waktu terbatas untuk menstabilkan dan menormalkan situasi. Namun, rincian operasi belum terungkap.***