Inggris Kirim Rudal Penghancur Tank dan Melatih Tentara Ukraina Bersiap Perang Lawan Rusia

18 Januari 2022, 20:40 WIB
Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di tempat pelatihan dekat perbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia di wilayah Kherson, Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Inggris akan mensuport Ukraina jika Rusia melakukan invasi. Dukungannya berupa pengiriman senjata rudal anti-tank.

Rudal mematikan bantuan dari Inggris itu, bisa diluncurkan dari bahu tentara Ukraina.

Light Anti-tank Weapons (NLAW) generasi berikutnya digambarkan sebagai "penghancur tank" yang mudah digunakan.

Baca Juga: Rusia Menyiapkan Penembak Jitu dan Kerahkan Peluncur Rudal Balistik Makin Dekat ke Perbatasan Ukraina

Inggris mengirim NLAW ke Ukraina untuk menghentikan tentara Vladimir Putin di jalurnya.

Serangkaian rudal mematikan yang diluncurkan dari bahu yang dirancang untuk membunuh tank tempur terbaik Rusia akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Ini adalah rudal anti-tank pertama, non-ahli, jarak pendek, yang dengan cepat melumpuhkan tank tempur utama mana pun hanya dalam satu tembakan dengan menyerangnya dari atas,” Angkatan Darat Inggris menjelaskan.

Baca Juga: Tsunami Radioaktif, Senjata Nuklir Tercanggih Milik Rusia dalam Menghadapi Perang

Dengan berat hanya 12,5kg, rudal dirancang untuk infanteri untuk digunakan dalam kondisi apa pun, termasuk area yang dibangun, dengan jangkauan mematikan 20m hingga 800m.

Dikutip The Sun, sejumlah kecil tentara akan menuju ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang untuk melatih dan membantu mempersiapkan perang.

Walau begitu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace tetap berhadap adanya perdamaian dengan mengundang rekan-rekannya dari Rusia.

Baca Juga: Ini 5 Senjata Perang Andalan Rusia yang Mampu Mengungguli Amerika Serikat dalam Pertempuran

Wallace mengatakan kepada anggota parlemen di Commons: "Ada dunia di mana kita dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Rusia."

"Saya masih tetap berharap bahwa diplomasi akan menang. Itu adalah pilihan Presiden Putin apakah akan memilih diplomasi dan dialog, atau konflik dan konsekuensinya," ujar Wallace.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler