Elon Musk Menawarkan Internet ke Negara Kepulauan yang Terdampak Letusan Gunung Berapi Hunga Tonga

22 Januari 2022, 08:23 WIB
Elon Musk menawarkan akses internet negara terdampak letusan Hunga Tonga. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Elon Musk telah mengajukan proyek Starlink-nya untuk membantu Tonga mengakses Internet. Musk meminta warga Tonga untuk memberi tahu mereka seandainya ingin memulihkan koneksi internetnya kembali normal, jika perlu mereka akan mengirimnya melalui terminal Starlink untuk memulihkan konektivitas Internet.

Kondisi infrastruktur komunikasi di Tonga lumpuh akibat letusan gunung berapi yang dahsyat dan tsunami yang telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur negara dan satu-satunya kabel komunikasi bawah laut.

"Bisakah orang-orang dari Tonga memberi tahu kami jika penting bagi SpaceX untuk mengirim melalui terminal Starlink?" balas Elon Musk atas tweet yang dibuat oleh akun Twitter Reuters @Reuters pada Rabu, 19 Januari 2022.

Baca Juga: Seekor Kalajengking Ditemukan dalam Kemasan Brokoli, Berubah Agresif Saat Akan Ditangkap

Dia membalas sebuah laporan berita, yang mengatakan bahwa pihak berwenang di Tonga telah mulai memulihkan hubungan telepon, tetapi untuk sepenuhnya kembali online akan memakan waktu setidaknya satu bulan.

Ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai telah menghancurkan sejumlah besar rumah dan menutupi rumah lainnya di bawah lapisan abu yang tebal.

Proyek Starlink yang dipimpin oleh perusahaan milik Elon Musk yakni SpaceX bertujuan untuk menyediakan layanan Internet broadband latensi rendah menggunakan ratusan satelit yang diluncurkan ke orbit rendah Bumi. Ini terutama berfokus pada area yang tidak sepenuhnya tercakup oleh infrastruktur Internet terestrial.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 22 Januari 2022: Al Tenang dan Strategis Giring Irvan Masuk Bui Dijerat Pasal Berlapis

Baru-baru ini, SpaceX meluncurkan 49 satelit kecil lagi sehingga jumlah total satelit yang telah ditempatkan di luar angkasa menjadi lebih dari 2.000. SpaceX akhirnya berencana untuk menempatkan 12.000 satelit di luar angkasa.

Sementara membawa konektivitas Internet ke daerah terpencil disambut oleh kebanyakan orang, proyek Starlink telah menghadapi kritik juga untuk meningkatkan risiko tabrakan antara satelit atau antara mereka dan objek spasial lainnya.

Baca Juga: Cek Email, Wanita Asal Michigan Terbelalak Kaget Menemukan Hadiah Lotre Rp42,9 Miliar di Folder Spam-nya

Selama beberapa tahun terakhir, para astronom telah menyatakan ketidaknyamanan pada meningkatnya jumlah objek yang mengorbit Bumi, terutama dari satelit komunikasi.

Tetapi SpaceX tidak sendirian dalam mengirimkan satelit dalam gerombolan ke luar angkasa. Perusahaan seperti Amazon dan OneWeb juga berencana meluncurkan satelit mereka sendiri.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Twitter Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler