Panel COVID-19 Malaysia Merekomendasikan Pembukaan Kembali Perbatasan Secara Penuh Pada Bulan Maret

9 Februari 2022, 10:05 WIB
Malaysia akan membuka kembali perbatasan secara penuh pada bulan Maret. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Dewan pemulihan virus corona Malaysia pada Selasa mengatakan telah merekomendasikan pembukaan kembali perbatasan secara penuh pada 1 Maret tanpa ketentuan wajib karantina bagi para pelancong, sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Negara Asia Tenggara itu telah menutup perbatasannya sejak Maret 2020 dan membekukan masuknya pekerja asing untuk mencoba menahan lajunya wabah virus corona varian baru.

Rekomendasi tersebut muncul ketika negara tetangga mengabaikan persyaratan karantina untuk menarik wisatawan yang divaksinasi, termasuk Thailand, Filipina dan Singapura.

Baca Juga: Lonjakan Omicron Memaksa Korea Selatan Untuk Mengakhiri Pemantauan GPS

Thailand pada hari Senin mengatakan sedang mengincar "travel bubble" dengan Malaysia dan China.

Muhyiddin Yassin, mantan perdana menteri dan ketua Dewan Pemulihan Nasional (NRC), sebuah badan penasihat pemerintah, mengatakan para pelancong harus menjalani pemeriksaan COVID-19 sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.

"Artinya turis bisa berkunjung, investor bisa masuk... Artinya AirAsia (AIRA.KL) bisa terbang lagi, sebagai contoh," katanya dalam konferensi pers, merujuk pada budget carrier yang berbasis di Malaysia itu, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Dapat Bantuan Rudal dari Inggris, Ukraina Makin Percaya Diri Hadapi Rusia di Laut Hitam

Saat ini, Malaysia mengizinkan masuknya warga Singapura tanpa karantina sebagai bagian dari pengaturan bilateral.

Infeksi virus corona harian di Malaysia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke level tertinggi dalam empat bulan, didorong oleh varian Omicron.

Ini melaporkan 13.944 infeksi baru pada hari Selasa, menambah lebih dari 2,9 juta kasus yang tercatat secara keseluruhan, dengan lebih dari 32.000 kematian, di antara tingkat kematian dan infeksi tertinggi di Asia per kapita.

Baca Juga: Pejabat Washington: Serangan Kilat Rusia Bisa Menewaskan 50.000 Orang dan 5 Juta Lainnya Mengungsi

Mayoritas kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan karena tingkat vaksinasi yang tinggi di Malaysia, kata kementerian kesehatan pada hari Senin.

Sekitar 98% populasi dewasa Malaysia telah menerima dua dosis vaksin dan lebih dari setengah suntikan booster. Sekitar 89% anak usia 12-17 tahun telah divaksinasi dan vaksinasi untuk anak usia 5-11 tahun dimulai minggu lalu.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler