Ledakan di Ukraina Picu Dugaan Serangan Bendera Palsu, Muncul Asap Hitam di Kedubes Rusia

18 Februari 2022, 17:12 WIB
Tadi malam, demonstrasi pro-Ukraina terjadi di Whitehall.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Ledakan terjadi di Kota Stanytsia Luhanska, Ukraina. Gedung Taman Kanak-kanak (TK) di Jalan Depovska bolong.

Sementara rentetan suara tembakan terdengar di garis depan wilayah Donbass. Kondisi itu membuat semua pihak siaga.

Belum ada laporan korban jiwa. Namun ledakan di Gedung TK, membuat warga kaget, karena hari sekolah baru saja dimulai.

Baca Juga: Angelina Jolie Jual Kebun Anggur Chateau Miraval di Prancis, Brad Pitt Kesal Minta Ganti Rugi

Sementara Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) melaporkan adanya "beberapa insiden penembakan".

Setelah terjadi ledakan, video menunjukkan adanya puing-puing dan batu berserakan di atas area bermain.

Hal lain yang mengejutkan, di area Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Kiev muncul kepulan asap hitam.

Baca Juga: Petani Alpukat Michoacan Menangis, Pas Panen Raya Amerika Serikat Tidak Mau Membeli

Penampakan itu sangat aneh, mengingat Kedubes Rusia tidak mendapat serangan, sehingga memunculkan kecurigaan.

Ada spekulasi bahwa staf di Kedubes Rusia membakar dokumen-dokumen sensitif, yang tidak ingin bocor ke luar.

Dikutip The Sun, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan situasi di Ukriana terlihat "sangat suram".

Baca Juga: Nasib Sial Menimpa Leonardo DiCaprio dan Tobey Maguire, Diabaikan oleh Tiga Cewek Berambut Pirang

Pada kunjungan ke pangkalan RAF di Lincolnshire, dia berkata: "Hari ini, karena saya yakin Anda telah mengambilnya, sebuah taman kanak-kanak dikupas dalam apa yang kami anggap - yah, kami tahu - adalah operasi bendera palsu."

"Itu dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina, dirancang untuk menciptakan dalih, provokasi palsu untuk tindakan Rusia," ujarnya.

"Kami sangat takut bahwa hal seperti itu akan lebih sering kami lihat dalam beberapa hari ke depan," ucapnya.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Boris Johnson mengatakan dia bekerja untuk "melakukan segalanya untuk memperkuat paket sanksi" terhadap Rusia jika menyerang Ukraina dan menjanjikan hukuman "keras" bagi perusahaan Rusia yang mengumpulkan uang di Inggris.

Johnson juga membuat permohonan pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang suka berperang.

"Masih ada waktu untuk menghindari malapetaka, malapetaka bagi Rusia, malapetaka bagi Ukraina dan bagi dunia," katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler