Empat Pesawat Tempur Rusia Telah Melanggar Wilayah Udara Swedia Menimbulkan Ketegangan Baru

4 Maret 2022, 11:20 WIB
Angkatan bersenjata Swedia pada Rabu mengatakan empat pesawat perang Rusia memasuki wilayah udaranya. /UPI/Sweden's Armed Forces

ZONA PRIANGAN - Empat pesawat perang Rusia melanggar wilayah udara Swedia pada Rabu, kata angkatan bersenjata negara Skandinavia itu.

Kejadian itu mendorongnya untuk mengerahkan pasukannya sendiri di tengah meningkatnya ketegangan antara Eropa dan Moskow terkait invasinya ke Ukraina.

Angkatan udara Swedia mengirim pesawat JAS 39 Gripen sebagai tanggapan atas dua SU 27 Rusia dan dua SU 24 yang memasuki wilayah udaranya di timur Pulau Gotland di Laut Baltik.

Baca Juga: Alur Serangan Kota demi Kota Menunjukkan Skala Invasi Putin ke Ukraina, Bagaimana Episode Akhirnya?

Pesawat tersebut mendokumentasikan dan memotret serangan tersebut, kata Angkatan Bersenjata Swedia.

"Ini menunjukkan bahwa kesiapan kami baik," kata Komandan Angkatan Udara Carl-Johan Edstrom dalam sebuah pernyataan, lapor UPI.com, 2 Maret 2022.

"Kami berada di lokasi untuk mengamankan integritas teritorial dan perbatasan Swedia. Kami memiliki kendali penuh atas situasi ini."

Baca Juga: Dahsyat, Baru Saja Terjadi: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Terbakar oleh Serangan Tentara Rusia

Serangan itu terjadi sehari setelah Jepang mengatakan sebuah helikopter Rusia memasuki wilayah udaranya beberapa jam sebelumnya.

Ketegangan antara negara-negara demokratis dan Rusia telah meningkat setelah invasi Kremlin ke Ukraina pekan lalu.

Sebagai tanggapan, 38 negara telah memberlakukan larangan terbang terhadap pesawat Rusia dan Moskow telah berulang kali terkena sanksi.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky dengan Masa Lalu sebagai Selebriti dan Stand Up Komedi Moncer Kariernya di Bidang Politik

Di antara negara-negara yang mengambil sikap terhadap Rusia adalah Swedia, yang perdana menterinya, Magdalena Anderson, mengumumkan awal pekan ini bahwa dia akan mengirim 5.000 senjata anti-tank ke Ukraina bersama dengan peralatan pelindung.

"Swedia tidak melakukan hal seperti ini sejak Uni Soviet menyerang Finlandia pada 1939," katanya dalam pidatonya, Selasa.

Itu juga terjadi setelah Rusia mengancam Swedia dan Finlandia akan konsekuensi militer dan politik jika mereka bergabung dengan NATO.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler