ZONA PRIANGAN - Pakistan pada Jumat secara resmi mengukuhkan jet tempur J-10C multiperan, yang diperoleh dari sekutunya, China, ke dalam angkatan udaranya untuk meningkatkan kemampuan tempur negara itu.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berpidato dalam upacara yang diadakan di Pangkalan Angkatan Udara Pakistan (PAF) Minhas Kamra di distrik Attock Punjab Pakistan untuk melantik jet baru.
“Sayangnya, upaya sedang dilakukan untuk menciptakan ketidakseimbangan di kawasan dan untuk mengatasi ini, penambahan besar telah dilakukan hari ini untuk sistem pertahanan kita,” katanya, merujuk pada akuisisi jet tempur Rafale oleh India dari Prancis, dikutip ZonaPriangan.com dari Press Trust of India.
Imran Khan menggambarkannya sebagai gerakan besar bagi Pakistan setelah sekitar 40 tahun ketika F-16 yang dibeli dari AS dilantik ke Angkatan Udara Pakistan.
Imran Khan mengatakan negara mana pun harus berpikir dua kali sebelum menyembunyikan agresi apa pun terhadap Pakistan, menegaskan bahwa angkatan bersenjata diperlengkapi dan dilatih dengan baik untuk menghadapi ancaman apa pun.
Kepala Staf Udara, Marsekal Udara Zaheer Ahmed Babar Sidhu, mengatakan JC-10 adalah sistem senjata, avionik dan tempur yang terintegrasi penuh dan induksinya ke PAF akan semakin memperkuat kemampuan profesionalnya.
Jet barunya ini dilengkapi dengan fitur canggih radar active electronically scaned array (AESA) yang lebih besar daripada yang digunakan oleh JF-17 Block 3, dan juga dapat membawa rudal udara-ke-udara generasi keempat yang lebih canggih termasuk rudal jarak pendek PL-10 dan PL-15 di luar jangkauan visual.
J-10C adalah jet tempur menengah generasi 4,5 dan lebih kuat daripada jet tempur ringan yang dikembangkan bersama China-Pakistan, JF-17, yang saat ini digunakan oleh PAF.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan pada bulan Desember bahwa Pakistan telah memperoleh "skuadron penuh 25 jet tempur J-10C multi-peran China untuk melawan pembelian pesawat Rafale oleh India".
Menteri tersebut mengatakan kepada wartawan di kota asalnya Rawalpindi bahwa skuadron penuh 25 pesawat segala cuaca yang terdiri dari J-10C akan menghadiri upacara Hari Pakistan pada 23 Maret tahun ini. Banyak ahli percaya bahwa J-10C adalah jawaban Pakistan untuk jet Rafale.***