Tujuh Pesawat Rusia Ditembak Jatuh, Para Pilot Mengaku Seperti Diumpankan Vladimir Putin untuk Dibakar

16 Maret 2022, 05:52 WIB
Tentara Rusia yang ditangkap telah meminta Vladimir Putin untuk mengakhiri perangnya yang tidak dapat dimenangkan.* /UKrinformTV/

ZONA PRIANGAN - Tujuh pesawat tempur Rusia ditembak jatuh, pilotnya yang selamat kemudian meminta maaf setelah dipaksa menjalankan perintah Vladimir Putin.

Saat memberi keterangan pers di Kantor Berita Interfax Ukraina, para pilot itu mengaku, merasa ngeri ketika diumpankan ke medan perang, seperti daging siap dibakar.

Namun, mereka tidak bisa menolak perintah Vladimir Putin untuk melakukan pengeboman, yang memakan korban sipil.

Baca Juga: Lusinan Tank Rusia di Mariupol Hancur, Tentara Ukraina Kembali Ledakkan Kendaraan Perang Rusia di Luhansk

Salah satu tentara Rusia, Galkin Sergey Alekseevich, mengatakan: "Saya minta maaf untuk diri saya sendiri, untuk pasukan saya kepada warga Ukraina."

"Saya sangat meminta maaf atas invasi berbahaya kami. Banyak orangtua, wanita dan anak-anak menjadi korban," ucap Alekseevich yang dikutip The Sun.

"Kepada jenderal unit militer kami, saya ingin mengatakan satu hal - bahwa mereka telah bertindak pengecut, bahwa mereka bertindak pengkhianatan kepada kami," ujarnya.

Baca Juga: Sebelum Meledakkan Tank dengan Granat, Tentara Ukraina Sempat Meledek Pasukan Rusia dengan Bahasa Jerman

Pria berusia 34 tahun itu, dari Roschchinsky, Rusia, kemudian memohon kepada Putin "berhenti mengirim tentara" untuk membunuh di Ukraina.

Diapit oleh rekan-rekannya di kedua sisi dengan mikrofon di depannya, dia mendesak negaranya untuk meletakkan senjata.

"Saya ingin mengatakan kepada semua resimen tentara Rusia - letakkan senjata Anda," tegas Alekseevich.

Baca Juga: Sambil Mematahkan Pensil, Vladimir Putin Berkata: Itu Bukan Malam Terbaik dalam Hidup Saya

"Dan presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin menghentikan aksi pertempuran lebih lanjut," harapnya.

Permohonannya yang putus asa muncul setelah tentara Rusia yang mengalami demoralisasi minggu lalu memohon untuk pulang dalam panggilan telepon yang disadap ke keluarga mereka, mengatakan mereka sedang "dibantai" di Ukraina.

Seorang tentara yang terguncang menangis saat orang-orang Ukraina yang baik hati membantunya menelepon ibunya.

Baca Juga: Inggris Bisa Lenyap dalam Limat Menit, Rusia Ancam Lepaskan Rudal Zirkon yang Sulit Dideteksi

Yang lain mengatakan, dia dan rekan-rekannya seperti makanan meriam. Dia menambahkan akan melakukan apa saja untuk kembali ke rumah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler