Tank Baja Rusia Meledak Terkena Rudal Stugna-P, Tentara Vladimir Putin yang Tewas Belum Terhitung

24 Maret 2022, 17:39 WIB
Saat tank Rusia meledak terkena rudal Stugna-P Ukraina.* /Twitter /@UAWeapons

ZONA PRIANGAN - Banyak jenis rudal yang digunakan Ukraina untuk menghancurkan tank Rusia. Dalam video terbaru giliran rudal Stugna-P menabrak tank Rusia hingga berkeping-keping.

Stugna-P merupakan sistem rudal anti-tank berpandu laser yang dikembangkan oleh biro desain Kiev, Luch.

Rudal produk lokal Ukraina itu, tidak kalah canggih dengan rudal NLAW, Javelin, dan Stinger yang didatangkan dari Inggris dan AS.

Baca Juga: Si Cantik Katiusha Siap Memberi Gigitan Terhadap Vladimir Putin, Tidak Kenal Rasa Takut di Medan Perang

Rudal-rudal Ukraina diklaim telah meledakan 517 tank, 1.578 kendaraan lapis baja, 1.008 mobil, 80 peluncur roket, 70 tanker bahan bakar dan 47 rudal anti-pesawat.

Tayangan video yang baru dirilis menunjukkan saat tank Vladimir Putin benar-benar dilenyapkan oleh rudal Ukraina.

Bangkai mesin perang Vladimir Putin terlihat berserakan di tanah, bahkah kepingannya terlempar jauh.

Baca Juga: Rudal NLAW Terbukti Efektif Ledakkan Helikopter dan Tank Rusia, Swedia Ikut Bantu Penghancur Ranjau

Ledakan yang terjadi pada tank Kremlin juga menimbulkan bola api yang cukup besar melesat ke atas, lapor The Sun.

Menurut peneliti Pelacak Senjata Ukraina, yang memposting video di media sosial, jenis tank tidak dapat diidentifikasi sebagai "hampir tidak ada yang tersisa".

Mereka juga memposting gambar yang mengerikan dari bagian jalan yang hangus di mana tank itu ditabrak yang hanya menunjukkan garis hitam.

Baca Juga: Mantan Juara Dunia Tinju Kelas Berat Umumkan Kemenangan Ukraina Atas Pasukan Vladimir Putin

Senjata yang digunakan dalam serangan itu adalah sistem rudal anti-tank berpandu laser generasi kedua Stugna-P.

Mereka biasanya menembakkan rudal kaliber 130 milimeter dan dapat dioperasikan dengan remote control dari jarak hingga 50 meter.

Ukraina telah mengumpulkan kekuatan anti-tank yang tangguh dengan sejumlah besar rudal dari Inggris, AS, Jerman, dan lainnya yang menambah persenjataannya sendiri.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler