ZONA PRIANGAN - Rusia belum kehabisan ambisi untuk menghancurkan Ukraina kali ini menggunakan senjata Malka Self-Propelled raksasa.
Vladimir Putin memang belum memerintahkan senjata nuklir taktis, namun Malka self-propelled memiliki kemampuan setara nuklir.
Ukraina bisa porak-poranda ketika Kementerian Pertahanan Rusia merilis aktivitas Malka self-propelled diarahkan ke Kharkiv.
Malka self-propelled terlihat menembakkan peluru 46,5 ton yang dampaknya bisa sangat mengerikan.
Video menunjukkan senjata Malka self-propelled raksasa yang dilacak membombardir kota yang terkepung saat invasi Rusia menginjak hari ke-29.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy memperingatkan bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklir jika diprovokasi oleh NATO.
"Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak? Kami adalah kekuatan nuklir," katanya.
Dikutip The Sun, Dmitry Polyanskiy adalah salah satu diplomat top Rusia di Amerika Serikat (AS).
Howitzer 2S7M dapat membombardir target mereka dari jarak 35 mil dan memiliki barel besar yang mampu menembakkan peluru 100kg delapan inci yang dipandu laser.
Baca Juga: Tank Baja Rusia Meledak Terkena Rudal Stugna-P, Tentara Vladimir Putin yang Tewas Belum Terhitung
Dan senjatanya sangat kuat, mereka dikenal untuk melumpuhkan anggota kru yang terkejut oleh kekuatan gegar otak.
Sistem senjata dilaporkan dicocokkan dengan drone Orlan-10 yang membantu memilih target dan mengirimkan data kembali ke kru.
Senjata itu diklaim akurat dengan jarak lima meter. Tetapi aspek mereka yang paling mengkhawatirkan - adalah kemampuan mereka untuk dipersenjatai dengan amunisi peluru nuklir 3BV2.
Cangkangnya memiliki kekuatan penghancur hingga 1kt - yang meskipun kecil untuk sebuah nuklir masih memiliki kekuatan penghancur yang mengerikan.
Bom konvensional terbesar yang pernah digunakan - MOAB Amerika yang terkenal - hanya memiliki kekuatan penghancur 11 ton.
Jadi itu berarti cangkang nuklir sekitar 100 kali lebih kuat karena memiliki kekuatan 1.000 ton TNT.
Baca Juga: Rudal NLAW Terbukti Efektif Ledakkan Helikopter dan Tank Rusia, Swedia Ikut Bantu Penghancur Ranjau
Rusia diperkirakan memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir di gudang senjata mereka dalam bentuk rudal hasil kecil, torpedo dan peluru artileri.***