Tentara Ukraina Tangkis Tujuh Serangan dari Wilayah Donbass, Pasukan Kremlin Terusir dari Kota Sumy

4 April 2022, 20:03 WIB
Selain pejuang Chechnya, anggota Kelompok Wagner yang brutal beroperasi di Ukraina dengan perintah untuk membunuh presiden.* /nypost.com /Yelena Afonina

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin kini memusatkan kekuatan di wilayah Donbass, dengan membawa tentara bayaran Grup Wagner.

Intelijen militer Inggris mengungkapkan, setelah ada konsolidasi kekuatan di Donbass, pasukan Kremlin kembali melakukan serangan.

Mereka mengatur ulang taktik perang. Pasukan Rusia kini fokus melakukan serangan dari timur Ukraina.

Baca Juga: Rusia Balik Menuduh Ukraina Lakukan Pembantaian di Bucha, Banyak Korban Mengenakan Ban Lengan Warna Putih

"Pasukan Rusia sudah berkumpul di daerah itu (Donbass). Termasuk tentara bayaran Grup Wagner sudah dipindahkan ke sana," tweet Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin reguler.

Apa yang disebutkan intelijen Inggris sesuai dengan fakta di lapangan. Semalam serangan dari Donbass cukup intens.

Dikutip Aljazeera, tentara Ukraina mengatakan mereka menangkis tujuh serangan Rusia dari wilayah tenggara Donetsk dan Luhansk.

Baca Juga: Pasukan Kremlin Tidak Sekadar Mundur tapi Lakukan Penjarahan, Barang Dikirim ke Rusia Lewat Kantor Pos Belarus

Pasukan Kremlin bukan mundur dari perang. Serangan tetap terjadi dan itu diwaspadai militer Ukraina.

Sebelumnya, pasukan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh tiga pesawat Rusia, satu helikopter dan dua rudal jelajah, kata militer di Facebook.

Selain menangkis serangan dari Donbass, tentara Ukraina juga berhasil mendesak pasukan Rusia ke luar dari Kota Sumy.

Baca Juga: Para Penghianat Penyebab Kegagalan Invasi Rusia ke Ukraina Ditangkapi, Vladimir Putin Terapkan Gaya Stalin

Pasukan Vladimir Putin mundur dari Kota Sumy dengan membawa peralatan perangnya, menurut Gubernur Dmytro Zhyvytsky.

Dalam sebuah posting Telegram, Dmytro Zhyvytsky mengatakan pasukan Ukraina telah mendorong pasukan Rusia keluar, tetapi memperingatkan bahwa sekelompok kecil tentara mungkin masih ada.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera.com

Tags

Terkini

Terpopuler