Misi Aneh, Pasukan Vladimir Putin Membunuh Setiap Warga Kota Bucha yang Bernama Navalny, Ini Penjelasannya

20 April 2022, 05:23 WIB
Alexei Navalny membagikan foto paspor Ilya Navalny yang ditemukan di sebelah tubuh mayat di Bucha, Ukraina.* /Twitter /@navalny

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin di Ukraina membunuh warga sipil cuma karena melihat nama saja. Warga yang memiliki nama Navalny bisa menjadi target pembunuhan.

Saat beroperasi di Kota Bucha, para tentara Rusia memeriksa paspor warga sipil Ukraina. Warga yang di paspornya memiliki nama Navalny bisa harap-harap cemas.

Nasib warga yang bernama Navalny bisa berakhir di ujung senapan tentara Moskow. Tanpa alasan, mereka pasti membunuhnya.

Baca Juga: Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Kemungkinan Menyerah, Mulai Menderita Karena Kekurangan Makanan

Nasib tragis warga Bucha yang bernama Navalny diungkapkan oleh kritikus Kremlin, Alexei Navalny.

Menurut Alexei Navalny, beberapa warga yang memiliki nama keluarga Navalny di Kota Bucha menjadi korban keganasan pasukan Rusia.

Alexei Navalny menyodorkan bukti, adanya mayat dengan paspor Ilya Navalny (60) di jalanan Kota Bucha.

Baca Juga: Gegara Merokok Dua Tentara Ukraina Tewas, Penembak Jitu Wali Selamat walau Cuma Berjarak 5 Meter

Setelah pasukan Kremlin mundur di Kota Bucha, ditemukan sekira 400 warga sipil tewas secara mengenaskan.

Tentara Rusia secara membabi buta menembaki warga sipil yang tidak bersalah, termasuk mereka yang memiliki nama keluarga Navalny.

Alexei Navalny memposting foto paspor Navalny yang lebih tua ke Twitter pada hari Selasa, mengatakan itu ditemukan di sebelah mayat di Bucha.

Baca Juga: Tank Rusia Melindas Tentara Kremlin, Sebelumnya Seorang Kolonel Tewas Ditabrak Tank Moskow

“Semuanya menunjukkan bahwa mereka membunuhnya karena nama belakangnya. Itu sebabnya paspornya dilempar ke dekat sini,” tulis Navalny yang dikutip nypost.

"Orang yang sama sekali tidak bersalah dibunuh oleh algojo Putin (apa lagi yang bisa saya sebut mereka? jelas bukan 'tentara Rusia') karena dia adalah senama dengan saya," tambahnya.

“Rupanya, mereka berharap warga yang dibunuh itu adalah kerabatku. Itu pikiran busuk mereka,” tutur Navalny.

Baca Juga: Tentara Ukraina Gunakan Rudal Igla yang Murah Meledakkan Helikopter Ka-52 Rusia di Wilayah Kharkiv

Klaim Navalny tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pembangkang berusia 45 tahun itu adalah salah satu pencela paling terkenal Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara bulan lalu atas tuduhan penggelapan dan penghinaan, yang menurut para pendukungnya dibuat-buat untuk menggagalkan ambisinya sebagai politisi oposisi.

Baca Juga: Rusia Tidak Berani Tembak Bantuan Senjata Inggris Kecuali Hendak Perang dengan NATO, Ukraina Gunakan Stormer

Navalny juga selamat dari serangan agen saraf tahun 2020 dengan Novichok, racun era Uni Soviet — yang disangkal oleh Kremlin.

Partai oposisi "Rusia Masa Depan" Navalny ditutup setelah Moskow secara resmi menyebutnya sebagai gerakan "ekstremis".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler