Rusia Berupaya Menguasai Odessa di Ukraina untuk Mempermudah Target Invasi Berikutnya ke Moldova

24 April 2022, 21:43 WIB
Odessa, yang menjadi sasaran rudal selama akhir pekan, hanya berjarak 55 km dari perbatasan dengan Moldova.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Negara yang memiliki wilayah dengan warganya menggunakan penutur bahasa Rusia kini harus waspada.

Ukraina contohnya, dua wilayah Donetsk dan Luhansk sebagian warganya menggunakan penutur bahasa Rusia.

Dengan kondisi tersebut, Vladimir Putin bisa melakukan invasi. Alasannya melindungi warga berpenutus bahasa Rusia.

Baca Juga: Pesawat Strategis TU-95 Rusia Lepaskan Rudal Hancurkan Bantuan Senjata Amerika Serikat di Odessa

Itu juga terjadi di Georgia. Pasukan Kremlin masuk ke Georgia dengan alasan melindungi warga Abkhazia dan Ossetia Selatan.

Jika pasukan Moskow bisa menguasai Odessa di Ukraina, maka mereka pun berpeluang masuk ke Moldova.

Ya, Moldova sangat dekat terjangkau dari Odessa. Negara kecil itu jadi target berikutnya dari Vladimir Putin.

Baca Juga: Perang Makin Panas, Pasukan Khusus Inggris Tiba di Kota Brody Ukraina, Militer Rusia Waspadai SAS

Saat ini Rusia berupaya membuat jalur dari Donbass, Mariupol, hingga Odessa dan tentu saja bisa menyambung ke Moldova.

Dikutip Daily Star, Moldova memanggil duta besar Rusia pada hari Jumat 22 April 2022 setelah seorang komandan senior Kremlin mengatakan mereka ingin membuat jalur ke salah satu wilayah yang ada di Moldova.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa invasi ke negaranya "hanya permulaan" ketika Putin mengarahkan pandangannya ke negara lain.

Baca Juga: Penembak Jitu Inggris dengan Mudah Menghabisi Tentara Kremlin, Matthew: Taliban Lebih Hebat

Kekhawatiran juga muncul ketika Rusia mulai meningkatkan serangannya di kota pelabuhan Ukraina Odessa, hanya 55 km dari perbatasan Moldova.

Rustam Minnekaev, penjabat komandan Distrik Militer Pusat Rusia, mengatakan: “Kontrol atas selatan Ukraina adalah jalan keluar lain ke Transnistria, di mana ada kasus-kasus orang berbahasa Rusia yang ditindas,” lapor NewsAU.

Transnistria adalah wilayah kecil Moldova di mana separatis pro-Rusia telah dipersenjatai dan didukung oleh Moskow.

Baca Juga: Wali Kota Balakleya Berpihak Kepada Pasukan Vladimir Putin, Jaksa Agung Ukraina: Stolbovoy Dicap Pengkhianat

Ini mirip dengan wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur yang merupakan rumah bagi penutur bahasa Rusia dan memisahkan diri dari Kiev pada tahun 2014.

Meskipun Moldova menyangkal penutur bahasa Rusia ditindas, Rusia mengklaim mereka dan sering menggunakan alasan ini untuk terlibat dalam aksi militer dengan negara-negara bekas Soviet.

Sebidang kecil tanah tidak diakui oleh negara mana pun, bahkan Rusia, sebagai entitas yang terpisah, meskipun masih tetap menjadi target Putin.

Baca Juga: Pasukan Rusia Kesal Wali Kota Mykolaiv Tidak Mau Menyerah, Sulit Dicari Ternyata Ini Rahasianya

Kementerian luar negeri Moldova mengatakan dalam sebuah pernyataan: “[Kami] melihat pernyataan ini sebagai tidak berdasar dan bertentangan dengan posisi Rusia dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial negara kami dalam perbatasan yang diakui secara internasional.”

Berbicara dalam pidatonya pada Jumat malam, Zelenskyy menjelaskan bahwa negara-negara lain ada dalam radar Putin.

Dia berkata: “Invasi ke Ukraina hanyalah permulaan. Kemudian mereka ingin menyerang negara lain.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler