ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin sulit menang di pertempuran Donbass saat menghadapi serangan tentara Ukraina.
Sebab mempertahankan wilayah membutuhkan perjuangan yang lebih berat ketimbang saat melakukan penyerangan.
Mantan Mayor Jenderal Angkatan Darat Australia Mick Ryan mengatakan untuk mempertahankan wilayah Donbass dan sekitarnya, Rusia harus memiliki 192.000 tentara.
Seperti diketahui, saat melakukan invasi ke Ukraina, Kremlin punya cadangan 190.000 tentara, namun setelah itu banyak yang gugur.
Menurut Mick Ryan, itu artinya Moskow tidak punya jumlah tentara yang ideal untuk mempertahankan wilayah yang telah direbut.
Pertempuran di Donbass (Donetsk dan Luhansk) memang sangat menentukan bagaimana perang yang akan terjadi.
Baca Juga: Ada Warga Ukraina yang Mendukung Pasukan Vladimir Putin, Vitaly Kim: Pengkhianat Akan Dieksekusi
Melalui Twitter Mick Ryan menjelaskan: "Menahan wilayah sangat berbeda dengan merebut wilayah."
“Tidak hanya medan yang perlu dipertahankan secara fisik, tetapi penduduk lokal perlu diatur dan diberi insentif untuk mendukung rezim baru yang telah diterapkan pada mereka.”
Ryan menyoroti bagaimana Rusia telah menjadi "penakluk brutal", menunjuk ke kuburan massal yang ditemukan di Bucha dan di tempat lain, dan bahwa Ukraina telah menentang penjajah.
"Ini adalah populasi yang mungkin akan mendukung setiap gerakan perlawanan Ukraina yang muncul di wilayah yang direbut (seperti yang terlihat di Kherson & Kharkiv)," tulisnya yang dikutip Daily Star.
Mengacu pada studi Institut Analisis Pertahanan, Ryan mencatat bahwa "pemberontak memiliki kemungkinan sukses 50% di mana ada 16 tentara per 1.000 penduduk".
"Ini berarti Rusia akan membutuhkan kekuatan pendudukan ~ 192 ribu," katanya, menyimpulkan.
"Rusia dengan tantangan tenaga kerja mereka tidak mungkin dapat mempertahankan semua keuntungan mereka di selatan & timur dalam jangka panjang," tambahnya.***