Pemakaian Ban China yang Murah pada Kendaraan Rusia Jadi Faktor yang Menghambat Perang di Ukraina

1 Mei 2022, 17:45 WIB
Sebuah tank Rusia yang ditangkap dibawa oleh tentara Ukraina di jalan di luar Dnipro, Ukraina. /Dailystar/REUTERS

ZONA PRIANGAN - Ban China yang murah menghambat perang Rusia di Ukraina – karena truk terus terjebak lumpur.

Para jenderal Rusia yang korup memerintahkan ban yang cerdik untuk dipasang ke kendaraan lapis baja mereka, kata kepala pertahanan.

Tapi penipuan telah menyebabkan truk dan kendaraan berat lainnya terjebak di tanah yang bergejolak.

Baca Juga: Pangkalan Militer Rahasia Rusia Ditelanjangi, Diekspos dan Bisa Diakses secara Terbuka di Google Maps

Ban terbuat dari karet berkualitas buruk dan memiliki tapak yang tidak mampu mencengkeram lumpur dengan cukup, tulis Dailystar, 1 Mei 2022.

Salah satu sumber intelijen mengatakan: “Jenderal Rusia terkenal korup. Rusia memiliki anggaran pertahanan sekitar 60 miliar poundsterling per tahun, tetapi begitu banyak yang tersedot di berbagai tingkatan.

“Dampaknya adalah bahwa Rusia terpaksa membeli ban murah agar sesuai dengan kendaraan lapis baja yang mahal, dan itu tidak berfungsi.”

Baca Juga: Gadis-Gadis Ukraina Berusia 14 Tahun Jadi Sasaran Tentara Rusia, Wanita Hamil Dilepas dalam Pertukaran Tahanan

Para pejabat Barat mengatakan pasukan Vladimir Putin juga terhambat oleh perlawanan keras dan kesadaran taktis yang buruk terhadap lingkungan.

Angkatan bersenjata Kremlin telah berjuang untuk membuat keuntungan yang signifikan di wilayah Donbas di Ukraina timur karena “mereka tidak suka berperang di tengah hujan”, klaim para ahli militer.

“Mereka membuat keuntungan kecil, tetapi ketika mereka datang melawan tujuan militer asli, mereka merasa sulit untuk mengatasi perlawanan setia Ukraina dan menderita kerugian, kata sebuah sumber.

Baca Juga: Rusia dengan 17 Serangan Rudal Presisi Tinggi Mengklaim Telah Menewaskan 200 Tentara Ukraina

“Itu tidak terbantu oleh kondisi cuaca saat ini di Donbas – ada hujan lebat.

“Rusia tidak suka bertarung di tengah hujan dan itu memperlambat kemajuan.”

Baca Juga: Presenter TV Rusia Dipecat setelah Mengecam Kekejaman Kremlin di Ukraina

Sementara itu, Sir Alex Younger, mantan kepala MI6, mengatakan bahwa pembicaraan damai akan "sangat sulit" untuk dicapai di Ukraina jika Putin berhasil dalam tujuan militernya di Donbas.

Sir Alex menambahkan: "Putin tidak memiliki gigi mundur... dan dia tidak akan menyerah," imbuhnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar

Tags

Terkini

Terpopuler