Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

9 Mei 2022, 11:52 WIB
Tentara bayaran Wagner Group diduga melakukan kejahatan perang di dua benua.* /csef.ru/

ZONA PRIANGAN - Grup Wagner, yang dikenal sebagai tentara bayaran dan digunakan Rusia kembali melakukan pemerkosaan.

Tidak tanggung-tanggung, korban perkosaan merupakan dua ibu muda yang baru melahirkan di bangsal bersalin.

Bahkan petugas medis yang yang bekerja di bangsal bersalin ikut menjadi korban pelecehan seksual.

Baca Juga: Komandan Angkatan Laut Ukraina dan Anak Buahnya Tak Berdaya Dikepung Tentara Rusia, Akhirnya Menyerah

Grup Wagner yang mendukung kepentingan Vladimir Putin, dikenal sangat kejam dan sering melakukan perkosaan di sejumlah negara, termasuk di Ukraina.

Korban terbaru Grup Wagner dilaporkan pada 10 April di Republik Afrika Tengah (CAR).

Kelompok ini telah digunakan dalam konflik di seluruh dunia, sebagai sumber daya militer Rusia dan dikaitkan dengan kekejaman dan kejahatan perang.

Baca Juga: Gadis Berambut Panjang Asal Bucha Sempat Melawan tapi Akhirnya Menyerah Diperkosa Tentara Rusia

Pejabat rumah sakit di kamp militer Bangui, Henri Izamo mengatakan kepada kepala militer CAR bahwa tiga tentara bayaran Rusia memperkosa petugas kesehatan dan beberapa wanita yang baru saja melahirkan.

The Daily Beast diberitahu: "[Markas besar militer] menerima laporan bulan lalu dari pusat [rumah sakit] yang merinci bagaimana tiga instruktur Moskow menyerbu bangsal bersalin dan mulai menyerang wanita secara seksual saat masuk.

"Di antara para korban, militer mendapat informasi, ada dua ibu muda yang baru melahirkan bayi dan petugas kesehatan yang bertugas," ujar Henri.

Baca Juga: Charcoal, Penembak Jitu Cantik Berambut Panjang, Belum Puas Membunuh Tentara Kremlin Sejak 2017

Menurut sumber militer, mereka "yakin bahwa laporan itu asli," karena seorang pejabat mengklaim itu adalah laporan ketiga dari kejahatan semacam itu.

Dikutip Daily Star, Human Rights Watch melaporkan tentara bayaran Rusia telah membunuh dan menyiksa warga sipil di CAR sejak 2019.

Pada Juli 2021, pria-pria berbahasa Rusia yang dipersenjatai dengan senjata kelas militer dan mengenakan perlengkapan militer tanpa tanda resmi, mendirikan blokade jalan di dekat kota Bossangoa.

Baca Juga: Kemenangan Tentara Ukraina Tinggal Menunggu Waktu, Pasukan Rusia Banyak Kehilangan Pemimpin

Di sana mereka menghentikan orang-orang untuk memukul dan menembak mereka, meninggalkan setidaknya delapan saksi tewas.

Saksi dari Bambari menambahkan bahwa pasukan terkait Rusia telah menahan dan menyiksa orang pada tahun 2019.

Oktober lalu, PBB meminta pemerintah CAR untuk memutuskan hubungan dengan personel militer dan keamanan swasta, khususnya Grup Wagner.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler