ZONA PRIANGAN - Konflik Rusia-Ukraina tidak hanya ditandai perang peluru tapi juga perang postingan di media sosial.
Pihak Rusia maupun Ukraina sering mengklaim menyampaikan informasi yang paling benar di media sosial.
Termasuk soal perkosaan terhadap wanita Ukraina yang dilakukan tentara Kremlin, masih simpang siur kebenarannya.
Lesia Vasylenko, seorang politisi untuk Partai Liberal Holos di Ukraina, membuat klaim horor di sebuah posting Twitter.
"Tubuh yang disiksa dari seorang wanita yang diperkosa dan dibunuh," katanya yang dikutip Daily Star.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Pikiran saya lumpuh dengan kemarahan, ketakutan, dan kebencian. #StopGenocide #StopPutinNOW," tulisnya.
Di samping tweet-nya ada gambar tubuh wanita yang suram, dibakar atau dilumuri darah untuk membuat swastika. Berita itu muncul ketika Rusia telah dituduh melakukan kejahatan perang dan genosida.