Serangan Bom Ukraina Menghancurkan TOS-1, Senjata Termobarik Andalan Pasukan Vladimir Putin

22 Mei 2022, 05:52 WIB
Awan asap mengepul di udara dapat dilihat setelah senjata TOS-1 andalan Rusia berhasil diledakkan tentara Ukraina.* /Twitter /The Sun

ZONA PRIANGAN - Peluncur bom vakum senjata mengerikan milik Rusia berhasil diledakan para pejuang Ukraina.

Rekaman video menunjukkan serangan bom tentara Ukraina menghancurkan TOS-1 Rusia, senjata termobarik yang mematikan.

Selama invasi ke Ukraina, pasukan Vladimir Putin mengerahkan TOS-1, roket termobarik pembunuh yang dapat menghancurkan tentara lawan.

Baca Juga: Gunakan Rudal Jelajah Kalibr, Pasukan Vladimir Putin Hancurkan Senjata Amerika Serikat dan NATO

Namun, kini Moskow kembali menanggung kerugian saat tentara Ukraina dengan tepat menjatuhkan bom yang meledakkan TOS-1.

Sebenarnya, senjata termobarik TOS-1 dilarang di bawah Konvensi Jenewa, tapi Kremlin tetap menggunakannya di perang Ukraina.

Di beberapa wilayah, pasukan Rusia sering menembakkan roket dari TOS-1 Buratino dan TOS-1A Solntsepek.

Baca Juga: Usir Tentara Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia Ungkap Pembebasan Wilayah Luhansk Sudah Selesai

Senjata pembunuh menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Dikutip The Sun, Buratino, yang unik untuk militer Rusia, dirancang untuk melenyapkan posisi yang dijaga ketat.

Sistem peluncur roket multipel self-propelled telah digunakan oleh para jenderal Moskow dalam konflik termasuk Afghanistan, Chechnya, Irak, dan Suriah.

Baca Juga: Kebakaran dan Ledakan Melanda Wilayah Zhukovsky, Rusia, Dikhawatirkan Ada Unsur Sabotase Pihak Ukraina

Sebuah bahan peledak kecil di dalam amunisi FAE akan menyebarkan awan kimia di udara seperti semprotan deodoran yang mematikan.

Awan gas ini dapat merembes ke mana-mana, ke dalam bangunan dan parit, sebelum ledakan sekunder membakar awan, menyebabkan ledakan besar dan tahan lama.

Beberapa kekuatan penghancurnya ditunjukkan dalam Perang Chechnya Kedua antara 1999 dan 2000 ketika ibu kota provinsi Rusia yang memisahkan diri, Grozny, diratakan dengan tanah.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Mulai Linglung, Pemegang Sabuk Hitam Judo Itu Menjalani Perawatan Kemoterapi

Dalam satu insiden, serangan TOS-1 menewaskan 37 warga sipil dan melukai lebih dari 200 orang ketika sebuah blok kota diratakan dengan tanah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler