Tentara Donetsk yang Mendukung Pasukan Rusia Mulai Memberontak, Mereka Berasal dari Resimen Senapan ke-113

3 Juni 2022, 05:40 WIB
Sebuah tank yang dicat dengan kata 'Rusia' bergerak di wilayah Donetsk di Donbas, di mana pertempuran sengit saat ini sedang berlangsung dengan pasukan Ukraina. /Reuters/Via Daily Star

ZONA PRIANGAN - Tentara yang berasal dari separatis Republik Rakyat Donetsk mulai memberontak dari perintah Vladimir Putin.

Selama invasi ke Ukraina, separatis Republik Rakyat Donetsk membantu pasukan Rusia, utamanya di wilayah Kherson.

Namun, keberadaan mereka tampaknya kurang diperhatikan oleh Moskow. Padahal mereka sudah berjuang hingga ke garis depan.

Baca Juga: Rusia Mulai Khawatir, Amerika Serikat dan Inggris Pasok Rudal Jarak Jauh untuk Tentara Ukraina

Keluhan separatis Republik Rakyat Donetsk muncul dalam sebuah rekaman video dan itu bisa menjadi tamparan bagi Kremlin.

Para pemberontak di depan kamera, mengatakan bahwa mereka telah dikirim "tanpa dukungan materi, pasokan medis, atau makanan".

Dalam rekaman yang diposting di Telegram, para tentara yang mengaku berasal dari resimen senapan ke-113 telah berperang selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Marah Besar Kepada TV Pemerintah Rusia, Ternyata Ini Penyebabnya

Komandan mereka mengatakan: "Perusahaan kami, yang terdiri dari Batalyon Infanteri ke-5 dari Resimen Infanteri ke-113, berada di garis depan di wilayah Kherson di Ukraina."

"Personel menghadapi kedinginan dan kelaparan dan untuk waktu yang cukup lama kami melakukannya tanpa dukungan materi, pasokan medis, atau makanan."

"Mobilisasi unit kami berlangsung tanpa pemeriksaan medis, dan ada di antara unit kami yang menurut hukum Republik Rakyat Donetsk tidak boleh dimobilisasi."

Baca Juga: Khawatir Senjata NATO Masuk Dulu, Pasukan Vladimir Putin Targetkan 2x24 Jam Harus Menguasai Kota Severodonetsk

"Ada anggota personel kami yang menderita penyakit kronis dan ada pula yang menjadi penjaga orang-orang dengan penyakit mental," tuturnya yang dikutip The Sun.

Dia kemudian berbicara secara terpisah kepada pasukan yang menyuarakan keprihatinan mereka, tetapi mengatakan bahwa mereka diabaikan oleh komandan mereka.

"Komando yang lebih tinggi menafsirkan keluhan kami sebagai sabotase," katanya.

Baca Juga: Rudal Stugna-P Ukraina Kembali Meminta Korban, Dua Tank Bebek Duduk Rusia Meledak di Pertempuran Donbass

"Tunjukkan rasa hormat kepada perwira Anda. Apa yang bisa diperoleh dari mengirim tentara Anda untuk mati?" pungkasnya.

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler