ZONA PRIANGAN - Dalam pertempuran yang kini terkonsentrasi di Donbass, Rusia tidak hanya kehilangan prajurit biasa.
Moskow dilaporkan harus melepas Mayor Jenderal Kanamat Botashev (63) yang gugur dalam upaya menyerang Kota Popasna, Luhansk.
Kanamat Botashev yang dikenal sebagai pilot senior, tewas ketika pesawat SU-25 miliknya dihantam rudal Stinger MANPADS.
Dalam video yang beredar di media sosial, Kanamat Botashev menerbangkan pesawat Du-25 cukup rendah.
Dia tidak menyadari penerbangannya sedang diincar tentara Ukraina yang melepaskan rudal Stinger dan menabraknya dengan tepat.
Kanamat Botashev tidak sempat menyelamatkan diri dengan kursi lontar. Dia tewas bersamaan dengan ledakan pesawat, lapor Express.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada 22 Mei dan terekam dalam video, sebelum disebarluaskan di kanal media sosial.
Pria berusia 63 tahun itu berusaha membantu pasukan Rusia melarikan diri dari pengepungan, menurut Letnan Jenderal Alexander Maksimtsev - Wakil Panglima Angkatan Udara untuk Pekerjaan Politik-Militer.
Dia sadar bahwa Ukraina memiliki kemampuan pertahanan udara yang kuat di daerah itu, tetapi masih memutuskan untuk melakukan serangan di ketinggian yang sangat rendah, kata Maksimtsev.
Jet tempurnya kemudian terkena rudal udara-ke-permukaan, dan dia meninggal setelah tidak punya waktu untuk keluar dari pesawatnya yang meledak.
Botashev adalah mantan komandan resimen tetapi harus pensiun setelah dia memutuskan untuk membawa pesawat tempur Su-27 untuk joyride dan menabraknya saat melakukan akrobat.
Laporan menunjukkan dia kembali bertugas aktif dengan Grup Wagner, sebuah milisi swasta yang diduga memiliki hubungan dengan Kremlin.
Mayor Jenderal dimakamkan di kota kelahirannya Karachayevsk di Kaukasus dan secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Rusia oleh Vladimir Putin.
Kematiannya membuat jumlah jenderal Rusia yang tewas dalam aksi menjadi setidaknya sepuluh.***