ZONA PRIANGAN - Cengkeraman pasukan Vladimir Putin di Kherson dan Dnipropetrovsk, serta kota pelabuhan Mariupol makin kuat.
Moskow bergerak cepat dengan membentuk administrasi kota dan menunjuk pejabat pro-Kremlin untuk mengatur pemerintahan.
Bahkan, Kremlin langsung menawarkan paspor Rusia kepada penduduk lokal. Itu sebagai upaya konsolidasi kota-kota yang direbut.
Baca Juga: Pasukan Rusia Tembak Jatuh Pesawat Pengangkut Senjata NATO di Dekat Pelabuhan Laut Hitam Odessa
Sementara serangan balik tentara Ukraina cenderung diabaikan. Kecuali bantuan senjata NATO sudah diterima, mungkin Rusia lebih waspada.
Institute for the Study of War, sebuah think-tank yang berbasis di Washington, mengatakan para pejabat dan pasukan yang ditempatkan Rusia tetap menghadapi perlawanan.
Lembaga tersebut mengutip akun di saluran Telegram Rusia tentang ancaman terhadap penduduk setempat yang menerima paspor Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan hasil tertentu telah dicapai, menunjuk pada pembebasan beberapa daerah dari apa yang disebutnya "angkatan bersenjata pro-Nazi Ukraina".
Namun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tetap menantang dalam pesan video yang menandai 100 hari perang.
“Kami telah membela Ukraina selama 100 hari. Kemenangan akan menjadi milik kita!,” katanya yang dikutip Aljazeera.
Puluhan ribu orang telah meninggal, jutaan telah tercerabut dari rumah mereka, dan ekonomi global terganggu dalam perang yang diluncurkan oleh Putin pada 24 Februari.
Pasukan Rusia sekarang menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina dan Moskow telah memberlakukan blokade di pelabuhan Laut Hitam.***