ZONA PRIANGAN - Rudal Harpoon yang ditembakkan tentara Ukraina menabrak kapal tunda Vasyl Bekh yang mengangkut senjata dan tentara rusia di Laut Hitam.
Kiev mengklaim, serangan itu merusak kapal Vasyl Bekh dan menewaskan 10 tentara dan 23 orang terluka, dekat perairan Pulau Ular.
Dugaan sementara, kapal Vasyl Bekh akan memasok senjata dan menempatkan pasukan Vladimir Putin di Pulau Ular.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Tiga Jembatan, Beberapa Warga Kota Lysychansk Berharap Pasukan Vladimir Putin Menang
Serangan Ukraina itu dikaitkan dengan pasokan senjata dari NATO termasuk rudal Harpoon mulai menunjukkan hasil.
Dengan adanya bantuan senjata dari NATO, mengubah serangan tentara Ukraina menjadi lebih ganas dan mereporakan pasukan Moskow.
Kapal Vasyl Bekh diserang pada pukul 4 pagi saat mengangkut tentara, senjata, dan amunisi ke Pulau Ular yang diduduki rusia.
Sistem rudal anti udara Tor gagal menghentikan serangan. Rudal Harpoon dengan cepat menghantam kapal Vasyl Bekh.
Namun ada juga spekulasi bahwa rudal Brimstone yang dipasok Inggris atau sistem pertahanan rudal berbasis kapal yang digunakan pejuang Kiev.
Direktorat Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina menerbitkan informasi tersebut di aplikasi Telegram, di samping video yang menunjukkan serangan dari udara.
Baca Juga: Ratusan Tentara Rusia Gugur dalam Pertempuran Kota di Severodonetsk, Warga Mariupol Terserang Kolera
Laporan mengatakan kapal tunda - nama resmi SB 739 SPASATEL BEKH - tidak tenggelam dalam serangan Laut Hitam.
Kapal tunda itu ternyata tetap mengapung dan sedang dievakuasi untuk diperbaiki setelah mengalami kerusakan yang signifikan.
Serangan itu awalnya diklaim oleh Maxim Marchenko, kepala administrasi perang regional yang berbasis di Odessa.
Baca Juga: Kehancuran Tentara Rusia Terlihat di Kota Nova Kakhovka Akibat Dihantam Rudal Balistik Tochka-U
Meskipun angkatan laut Ukraina kemudian menghapus video tersebut dari akun Twitter mereka.
Dikutip Mirror, Vasyl Bekh telah bertugas di Armada Laut Hitam Rusia sejak 2017.***