Tentara Ukraina Tangkis Serangan Rusia di Zelenodolsk dan Huliapole, Roket Moskow Masih Incar Odessa

20 Juni 2022, 06:02 WIB
Gubernur Odessa mengatakan serangan roket menghantam kota itu, menyebabkan kematian dan cedera. /Reuters/via NDTV

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin masih ingin menguasai Mykolaiv, Zaporizhzhya dan Dnipro. Mereka juga menembaki wilayah Zelenodolsk dan Huliapole.

Tentara Ukraina sebenarnya sudah masuk ke wilayah tersebut. Bahkan Kota Zhytomyr, Chernihiv, Kherson, dan Sumy sudah dibebaskan.

Cuma, prajurit Kremlin masih memiliki kekuatan dengan mengerahkan artileri berat. Termasuk Odessa masih menjadi target tembak roket Moskow.

Baca Juga: M15 Khawatir Rusia Lakukan Serangan, Ada 50 Agen Vladimir Putin Beroperasi di Inggris, 1 Sudah Ditangkap

Sejauh ini, pejuang Kiev masih mampu menangkis sejumlah serangan pasukan Rusia,Volodymyr Zelensky sekaligus memukul mundur hingga ke perbatasan.

Serhiy Khlan, seorang penasihat kepala Provinsi Kherson, mengatakan Ukraina memiliki keberhasilan taktis merebut kembali wilayah di sana selama dua minggu berturut-turut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Ukraina akan terus merebut kembali semua kota dan desa yang diduduki oleh Rusia.

Baca Juga: Rusia Klaim Tentara Ukraina Menyerah di Metolkine Luhansk, Rudal Hujani Kota Izyum dan Kharkiv

Sementara itu, harian Ukraina Kyiv Post melaporkan, pasukan Ukraina belum menyerah di Kota Severodonetsk.

Militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia berusaha mendapatkan pijakan di pusat Kota Severodonetsk.

Dikatakan juga bahwa pasukan Rusia di wilayah Donbass timur "menciptakan kondisi" untuk serangan di Sloviansk, Lyman, Yampil dan Siversk yang semuanya berada di sebelah barat Severodonetsk dan Lysychansk.

Baca Juga: Pasukan Terjun Payung Elit Rusia Terbunuh, Vladimir Putin Geram Langsung Pecat Jenderal Andrey Serdyukov

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan: "Penembakan itu sangat kuat sehingga orang tidak tahan lagi di tempat penampungan."

"Kondisi psikologis mereka gelisah. Dalam beberapa hari terakhir penduduk akhirnya siap untuk pergi, tanpa basa-basi lagi," ujarnya yang dikutip Express.

Dia menambahkan bahwa sekitar 500 warga sipil masih berlindung di lahan pabrik kimia Azot, termasuk 40 anak-anak.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler