Ukraina Lakukan Konfigurasi Ulang Pertahanan, Rusia Menghapus Beberapa Jenderal dari Peran Komando

26 Juni 2022, 08:01 WIB
Rusia merombak dan menghapus beberapa jenderal dari peran komando tinggi. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pembaruan bahwa Ukraina "kemungkinan sedang mengonfigurasi ulang pertahanannya," dari daerah Severodonetsk-Lysychansk di tengah pasukan Rusia yang maju di tepi selatan area pembangunan.

Pembaruan juga mengatakan bahwa telah terjadi perombakan di komando tinggi Rusia sejak awal Juni, termasuk penghapusan beberapa jenderal dari "peran komando operasional utama."

Pemindahan ini termasuk komandan Pasukan Lintas Udara Jenderal-Kol. Andrei Serdyukov, dan komandan Pasukan Grup Selatan Jenderal Angkatan Darat Alexandr Dvornikov, menurut pembaruan tersebut, lapor UPI.com, 25 Juni 2022.

Baca Juga: Pasukan Rusia Meluncurkan Serangan dengan Puluhan Rudal Menghantam Lebih dari 40 Target di Seluruh Ukraina

Kol.-Jen. Sergei Surovikin kemungkinan akan mengambil alih komando SGF, yang terus menjadi kunci serangan Rusia di Donbas, meskipun Surovikin telah dirundung tuduhan korupsi dan kebrutalan, tambah Kementerian Pertahanan Inggris.

Sementara itu, di kota pelabuhan Mariupol yang sudah direbut Ukraina, Walikota Vadym Boychenko mengatakan 120.000 penduduk tawanan menderita di bawah kekuasaan Rusia.

Dalam sebuah pos Telegram dewan kota, Boychenko mengatakan tidak ada sistem pembuangan limbah atau air minum yang berfungsi, dan berton-ton sampah yang tidak terkumpul menumpuk. Di tengah kondisi yang tidak sehat, ia prihatin dengan penyebaran kolera dan disentri.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

"Semua ini membahayakan nyawa dan kesehatan penduduk Mariupol yang berada di ghetto sungguhan," kata Boychenko dalam postingan tersebut.

"Sekarang semuanya harus dilakukan untuk memberi warga Mariupol kesempatan meninggalkan kota menuju wilayah yang dikuasai Ukraina."

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai 24 Februari, sedikitnya 4.677 warga sipil tewas dan 5.829 warga sipil terluka, menurut laporan terbaru Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

Pembaruan juga mencatat bahwa korban sipil yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena laporan yang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler