Walau Menggunakan Dua Kaki Palsu, Tentara Ukraina Ini Berani Bertempur Melawan Pasukan Vladimir Putin

29 Juni 2022, 11:52 WIB
Vasil Shtefko Oksana bergabung dengan Brigade Penyerangan Gunung ke 128 walau menggunakan kaki palsu.* /Yaroslav Halas/

ZONA PRIANGAN - Invasi pasukan Vladimir Putin memicu seluruh warga Ukraina, baik pria maupun wanita untuk mengangkat senjata.

Termasuk, Vasil Shtefko (55) warga Desa Kushnytsya di Transcarpathia tengah yang memiliki dua kaki palsu. Walau cacat, Vasil Shtefko ingin terlibat mengusir pasukan Kremlin.

Oksana, istri Vasil Shtefko terkejut ketika mengetahui suaminya sudah mendaftar di Brigade Penyerangan Gunung ke-128.

Baca Juga: Jenderal Patrick Sanders Pastikan Rusia Akan Kalah jika Berani Melawan NATO di Eropa Timur

Sebenarnya, Vasil Shtefko bukan kali pertama mendaftar sebagai tentara. Namun pada kesempatan pertama dia ditolak karena cacat.

Baru setelah pasukan Moskow menyerbu Ukraina, Brigade Penyerangan Gunung ke-128 membutuhkan tenaga Vasil Shtefko.

“Saya tidak percaya dia akan melakukannya. Saya sedikit menangis,” kata Oksana ketika mengetahui Vasil Shtefko ikut bertempur.

Baca Juga: Tiga Brigade Ukraina Lakukan Pengepungan Terhadap Konvoi Senjata Rusia, Ini yang Terjadi di Kharkiv

Vasil Shtefko kehilangan kedua kakinya saat berusia 38 tahun. Dia tidak mau mengungkakan latar belakang yang membuatnya menggunakan kaki palsu.

Brigade Penyerangan Gunung ke-128, tempat Vasil Shtefko bergabut merupakan unit militer elit yang terdiri dari sekitar 6.000 tentara yang berbasis di Transcarpathia.

Pada tahun 2014, dia ditolak oleh brigade karena kecacatannya tetapi ketika Putin menyerbu awal tahun ini, dia mengatakan kepada komite bahwa dia hanya memiliki satu prostetik dan masuk.

Baca Juga: Mengejutkan, Ukraina Memiliki Batalyon Dukun, Anggotanya Punya Kemampuan Supranatural Membunuh Musuh

“Tanpa menarik celananya, hampir tidak mungkin untuk mengetahuinya bahwa dia menggunakan kaki palsu,” kata Oksana.

“Mereka semua mengetahuinya di zona pertempuran ketika dia secara tidak sengaja mematahkan salah satu prostetik,” tutur Oksana.

"Legiun Transcarpathian" menikmati status legendaris karena upayanya dalam mempertahankan Bandara Luhansk selama serangan skala besar terakhir Rusia ke Ukraina pada tahun 2014.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Sulit Menghentikan Drone Bayraktar TB2 Produksi Turki yang Digunakan Tentara Ukraina

Setahun kemudian, kelompok itu bertempur di Debaltseve, salah satu zona pertempuran terbesar di Donbass di Ukraina timur, yang sekarang menjadi fokus perhatian Vladimir Putin dan tempat kelompok-kelompok separatis yang didukung Rusia bertempur dengan pasukan Ukraina.

Brigade dianugerahi beberapa gelar, termasuk Pahlawan Ukraina, gelar nasional tertinggi, untuk Serhiy Shaptala, komandan brigade dan Kepala Staf Umum Ukraina saat ini.

Apa yang membuat brigade itu unik adalah “pelatihan khusus untuk bertempur di pegunungan,” Yaroslav Halas, seorang jurnalis yang berubah menjadi tentara dan petugas pers brigade, mengatakan kepada The Daily Beast.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler