Makin Banyak Negara NATO di Belakang Ukraina, Pasokan Howitzer Meningkat Jadi Ancaman Pasukan Rusia

30 Juni 2022, 19:52 WIB
Anggota layanan Ukraina mengoperasikan howitzer.* /Press Service of the Joint Forces Operation/Handout via Reuters

ZONA PRIANGAN - Rusia makin terancam ketika Ukraina mulai mendapatkan pasokan senjata berat dari negara-negara NATO.

Jerman dan Belanda telah setuju untuk mengirim howitzer ke Ukraina. Itu akan meningkatkan daya gempur pejuang Kiev dalam usaha mengusir pasukan Vladimir Putin.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengungkapkan, saat negara NATO berkumpul di Madrid, pembahasan tentang Rusia hangat dibicarakan.

Baca Juga: Inggris Terdeteksi Mengangkut Senjata Nuklir ke Skotlandia Memicu Ketakutan Terjadinya Perang dengan Rusia

Dalam kesempatan itu, Italia juga telah meningkatkan janji akan mengirim senjata sejenis howitzer ke Ukraina.

Artinya, kini makin banyak negara NATO yang berada di belakang Ukraina. Sejauh ini, Amerika Serikat (AS) paling banyak memasok senjata dan Inggris tak mau ketinggalan.

Rutte juga mengomentari pentingnya mengirim senjata lebih banyak lagi ke pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Kemenhan Rusia Klaim Ledakkan Pangkalan Militer Batalyon Kraken Ukraina dengan Rudal Presisi Tinggi di Kharkiv

Dikutip Express, dia berkata: “Sangat penting bahwa Ukraina mendapatkan pasokan sistem senjata berat yang memadai.”

Ini terjadi ketika Rutte dan anggota NATO lainnya sepakat bahwa "keprihatinan besar" adalah situasi saat ini di Ukraina timur.

PM Belanda juga menyebutkan Jerman dan Belanda akan meningkatkan kontribusi mereka dengan mengirim enam Howitzer lagi ke Ukraina, di atas 12 yang sudah dikirim ke negara yang dilanda perang itu minggu lalu.

Baca Juga: Pejuang dari Batalyon Azov Ukraina yang Ditawan Pasukan Vladimir Putin Kembali ke Keluarga Masing-masing

Dengan Berlin dan Den Haag telah mengirim senjata Panzerhaubitze 2000 yang kuat, Rutte mengatakan belum ada konfirmasi apakah Italia akan mengirim model buatan Jerman, yang ada di gudang senjatanya, ke Ukraina.

Namun pada konferensi tersebut, pejabat Italia mengatakan mereka akan memasok "materi serupa".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler