TV Rusia Bagikan Video Rencana Eksekusi Hukuman Mati Tentara Inggris oleh Republik Rakyat Donetsk

18 Juli 2022, 08:41 WIB
Dalam klip yang mengerikan, John Harding memohon kepada Boris Johnson untuk menyelamatkannya dari hukuman mati di Donetsk.* / La Stampa/

ZONA PRIANGAN - Satu lagi tentara asal Inggris, John Harding akan menghadapi eksekusi mati separatis pro-Rusia di Republik Rakyat Donetsk.

John Harding muncul dalam rekaman video wawancara presenter TV Rusia. Video tersebut diindikasikan sebagai propaganda Moskow.

Intinya, John Harding meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk menolongnya dari eksekusi hukuman mati.

Baca Juga: Ivanka Donald Trump Memberi Tahu Penggemar Dia Sedang Patah Hati Ditinggal Orang yang Dicintai

Pria asal Sunderland itu berharap Boris Johnson bisa menghubungi Pemimpin Republik Rakyat Donetsk atau mempengaruhi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

John Harding menambahkan: “Saya akan mengatakan kepada Boris Johnson, tolong hubungi Presiden Vladimir Putin."

John Harding tertangkap pasukan Kremlin saat dia berjuang membela Ukraina dari pabrik baja Azovstal, Mariupol, lapor The Sun.

Baca Juga: Osama Tertangkap Setelah Upaya Seminggu Pengepungan, Buaya Itu Telah Memakan 80 Manusia di Danau Victoria

Presenter TV Rusia dalam rekaman video itu, Marina Kim kemudian menekan Harding untuk mengungkapkan apa kata-kata terakhirnya untuk putrinya.

Dia bertanya: "Mungkin itu bisa seperti kata-kata terakhir Anda - apa yang akan Anda katakan (putri Anda)?".

Dia menjawab: "Jelas, saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya berharap saya menghabiskan lebih banyak waktu dengannya."

Baca Juga: Gerbang Neraka di Gurun Karakum Turkmenistan Mengeluarkan Api Tiada Henti, Setelah 50 Tahun Begini Nasibnya

Harding memberi tahu teman-temannya bahwa dia adalah bagian dari Garda Nasional Ukraina, yang mulai bertempur di wilayah Donbass di Ukraina timur sejak 2018.

Kantor Luar Negeri mengatakan prihatin dengan penahanannya.

Dua pria Inggris lainnya, Aiden Aslin dan Shaun Pinner, yang juga ditangkap di Mariupol, telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan proxy Rusia di DPR.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler