Rusia Membentuk Korps Angkatan Darat ke-3 untuk Memperkuat Serangan di Donbass, 15 Mayat di Bucha Dikuburkan

10 Agustus 2022, 17:12 WIB
Kendaraan lapis baja yang hancur di kota Bucha dengan tanda Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Untuk melanjutkan invasi ke Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pembentukan formasi pasukan darat baru.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris melaporkan, Rusia butuh tenaga baru untuk mendukung pasukan Kremlin yang sedang berjuang di Ukraina.

Salah satu upaya untuk menambah kekuatan tempur di Donbass, Moskow butuh formasi pasukan darat baru dan itu sudah hampir pasti terbentuk.

Baca Juga: Jika 4 Negara Sekutu Ini Mendukung Pasukan Vladimir Putin maka Ukraina Akan Habis dalam Beberapa Minggu Saja

Menurut Kemenhan Inggris, unit tentara baru Rusia itu disebut Korps Angkatan Darat ke-3, berbasis di kota Mulino, di sebelah timur ibu kota Rusia, Moskow.

Kemenhan Inggris yang dikutip Aljazeera menambahkan bahwa komandan Rusia sangat mungkin untuk terus menghadapi prioritas operasional yang bersaing.

Mereka juga memperkuat serangan Moskow di wilayah Donbass timur sambil bergerak untuk memperkuat pertahanannya terhadap serangan balik Ukraina di selatan.

Baca Juga: Ukraina Makin Terancam Serangan Pasukan Vladimir Putin, Belarus dan Rusia Gelar Latihan Perang di Perbatasan

Beberapa prajurit Kremlin yang berada di timur, kini ditarik ke selatan untuk menghadapi serangan balik Ukraina, seperti di Kherson.

Seperti diketahui, pejuang Kiev kini sedang konsentrasi untuk merebut kembali Kherson dengan cara mengisolasi dan memutuskan pasokan senjata dari Krimea.

Hasil operasi tentara Ukraina ditandai dengan sejumlah prajurit Vladimir Putin menyerahkan diri dan sebagian lagi kabur.

Baca Juga: Kemenhan Rusia Bantah Ledakan di Pangkalan Militer Krimea Akibat Serangan HIMARS Ukraina

Laporan lain dari Kota Bucha, 15 mayat dikuburkan setelah mereka ditemukan empat bulan akibat kejahatan perang Rusia.

Walikota setempat mengatakan semua orang yang ditembak dan digali dari kuburan massal memiliki tanda siksaan pada mereka.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler