ZONA PRIANGAN - Ledakan bom mobil di Moskow yang menewaskan orang-orang terdekat Vladimir Putin mulai terkuak.
Insiden terbaru, seorang filsuf Alexander Dugin yang diincar sebagai target pembunuhan lolos dari kematian.
Namun justru putrinya Darya Dugin tewas ketika SUV Toyota yang hendak dikendarainya meledak akibat bom mobil.
Baca Juga: Rudal Rusia Menghantam Kota Nikopol, 9.000 Anak Ukraina Kehilangan Ayahnya yang Tewas di Garis Depan
Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia yang melakukan investigasi memastikan pelaku peledakan bom mobil merupakan agen Ukraina.
FSB mengindentifikasi pelaku itu sebagai Natalya Vovk. Dia berhasil memasuki Moskow dengan menggunakan mobil berpelat polisi Donetsk.
Sebuah ID foto Vovk dalam seragam Garda Nasional Ukraina diterbitkan pada bulan April di internet Rusia, sebagai bagian dari anggota resimen neo-Nazi Azov.
Rekaman yang diterbitkan Senin menunjukkan Vovk dan putrinya yang masih remaja memasuki Rusia, di dalam gedung tempat Darya tinggal, dan meninggalkan negara itu dengan tergesa-gesa.
Natalya Vovk ditetapkan oleh FSB pada hari Senin sebagai tersangka utama dalam pembunuhan Darya.
Warga negara Ukraina itu tiba di Rusia pada 23 Juli, menggunakan pelat nomor Republik Rakyat Donetsk untuk menghindari pengawasan.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mengklaim Kemenangan Besar, Hancurkan HIMARS di Gudang Amunisi Odessa
Saat berada di Moskow, dia menukar pelat di Mini Cooper-nya dengan yang ada di Kazakhstan, bekas republik Uni Soviet yang bersahabat.
"Pada hari Minggu, setelah pengeboman, Vovk pergi ke Estonia dengan pelat Ukraina," kata FSB yang dikutip rt.com.
Foto pelat nomor yang berbeda disertakan sebagai bagian dari presentasi video.
Baca Juga: 10 Rudal HIMARS Ukraina Hancurkan Jembatan Antonovsky, Pasukan Vladimir Putin Terpojok di Kherson
Pihak berwenang juga mengatakan Vovk mungkin telah menggunakan putri remajanya sebagai penutup untuk bergerak di sekitar Rusia dengan lebih mudah.
Dia menyewa sebuah apartemen di gedung yang sama tempat Darya tinggal, dan tertangkap kamera di pintu.
Vovk mencantumkan nama keluarganya sebagai Shaban – nama keluarga yang digunakan putrinya saat memasuki Rusia, menurut FSB.
Baca Juga: Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal untuk Menghancurkan Gudang Senjata Ukraina di Ivano-Frankivsk
Ukraina sebelumnya mengklaim tidak terlibat dalam pembunuhan itu.
Darya tewas pada Sabtu malam setelah menghadiri festival keluarga konservatif di dekat Moskow bersama ayahnya, filsuf Alexander Dugin.
Vovk diduga menanam alat peledak improvisasi di bawah SUV Toyota milik Darya, yang mungkin menjadi targetnya.***