Resimen ke-127 Korps Angkatan Darat Pertama Rusia Menolak Perang, Gaji Belum Dibayar dan Kekurangan Makanan

7 September 2022, 16:09 WIB
Militer dari LPR (Luhansk) menolak bertempur di Donetsk.* /social media/East2west News

ZONA PRIANGAN - Pemberontakan tentara kembali terjadi yang membuat para komandan Rusia menjadi emosional terhadap anak buahnya.

Kali ini, tentara dari Resimen ke-127 Korps Angkatan Darat Pertama Rusia menolak untuk maju ke garis depan di pertempuran Kherson.

Vladimir Putin mengirimkan sejumlah agen badan intelijen GRU dan FSB Moskow yang ditakuti untuk memadamkan pemberontakan prajurit Kremlin.

Baca Juga: Kapal Tempur China dan Tentara India Bantu Pasukan Vladimir Putin Hancurkan Serangan Udara Musuh

Laporan menyebutkan, setelah agen GRU dan FSB turun tangan, tentara yang memberontak hilang tidak jelas keberadaannya.

Semula para tentara yang memberontak itu mengeluhkan gaji, kekurangan air dan makanan. Mereka diinterogasi dan menghilang, tulis Mirror.

Resimen ke-127 Moskow menolak untuk bertempur di dekat Kota Kherson karena mereka dibiarkan tanpa air dan ditinggalkan komandannya.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tertipu, Memperkuat Kherson Ternyata Tentara Ukraina Merebut Balakliya di Kharkiv

Unit yang sama - yang melibatkan ratusan tentara - menolak berperang pada bulan Juli dan sudah diselidiki oleh mata-mata FSB karena keberatan dengan perang di Ukraina.

Itu terjadi ketika analis intelijen Ukraina percaya sebanyak 50.000 tentara Rusia telah tewas dan kerugian meningkat setelah dorongan besar oleh militer Ukraina.

Untuk mengatasi kekurangan tentara, Moskow telah membuka pendaftaran calon prajurit dari berbagai elemen masyarakat, termasuk narapidana (napi) yang menghuni penjara.

Baca Juga: Komandan Grup Wagner Tewas di Donbass, Jantungnya Terkena Serangan Drone Kamikaze Tentara Ukraina

Perekrutan dilakukan oleh perusahaan tentara bayaran Grup Wagner. Mereka mencoba merekrut narapidana kekerasan untuk dikirim ke garis depan mengisi celah yang ditinggalkan tentara yang tewas dan memberontak.

Komandan Grup Wagner sudah menjaring beberapa penjara paling terkenal di Rusia, menawarkan grasi kepada para pembunuh untuk mendaftar berperang di Ukraina selama enam bulan.

Tapi sekarang mereka sudah mulai mencari dan merekrut di penjara Ukraina, mencari penduduk lokal pro-Rusia di Lembaga Pemasyarakatan Nomor 124 di Donetsk yang disengketakan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler