ZONA PRIANGAN - Keberhasilan tentara Ukraina merebut Balakliya dan bergerak ke Kupyansk tidak terlepas dari taktik perang "cawan suci".
Taktik perang "cawan suci" mampu mengguncang pasukan Vladimir Putin di Kharkiv. Rusia pun kini berusaha mengirim prajurit tambahan untuk menahan kemajuan pejuang Kiev.
Seorang sejarawan militer, Dan Snow mengatakan, "cawan suci" sebenarnya taktik militer klasik yang telah digunakan selama berabad-abad oleh para jenderal di medan perang.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menyerah, Kibarkan Bendera Putih Setelah Digempur Tentara Ukraina di Kherson
Namun, tentara Ukraina secara efektif menerapkan taktik perang "cawan suci" dan memperoleh keuntungan dengan cepat.
Pergerakan pejuang Kiev datang dalam jarak menyentuh Izyum, di mana ribuan tentara Rusia bermarkas.
Laporan menunjukkan bahwa tentara Kiev telah mencapai tepi Sungai Oskil di Senkove dan telah berhasil memutuskan jalur komunikasi utama Rusia dengan unit tentaranya di Izyum.
Pasukan Putin tampak seperti terkepung dan terancam dimusnahkan atau menyerah secara memalukan.
Dan Snow mengklaim bahwa itu adalah taktik perang "cawan suci" bagi para komandan dan bisa "memusnahkan".
Dia berkata: "Ini.... mengejutkan. Kami sedang melihat tentara yang melewati garis musuh, dan mendorong jauh di belakang mereka, mengancam akan mengepung sejumlah besar pasukan."
"Amplop adalah cawan suci. Itu bisa memusnahkan," ucapnya yang dikutip Express.
Analis di Institute for the Study of War menulis dalam buletin terbaru mereka bahwa Kiev telah berhasil menguasai sekitar 2.500 kilometer persegi di Kharkiv Oblast pada 9 September.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim bahwa di beberapa tempat unit mereka telah maju hingga 50 km (31 mil) di dalam wilayah yang dikuasai Rusia.
Mereka menambahkan dalam laporan: "Lebih dari tiga puluh pemukiman yang sementara diduduki oleh penjajah Rusia di wilayah Kharkiv dibebaskan."***