Warga Izyum dan Kharkiv Tidak Senang Kehadiran Tentara Ukraina, Mereka Sedih Pasukan Valdimir Putin Mundur

18 September 2022, 20:07 WIB
Perhatikan bahwa Ukraina telah secara resmi membebaskan semua area yang diberi tanda panah ini.* /Twitter /@AndrewPerpetua

ZONA PRIANGAN - Warga Izyum dan kota lainnya yang telah dibebaskan oleh tentara Ukraina tidak semuanya merasa gembira.

Sebagian di antara mereka, justru merasa senang di bawah kendali Rusia. Kubu Ukraina menyebut, beberapa warga telah dicuci otaknya oleh propaganda Kremlin.

Menurut pengakuan pejuang Kiev, awalnya mereka disambut gembira oleh beberapa warga. Namun belakangan ada juga beberapa warga yang membenci kehadiran tentara Ukraina.

Baca Juga: 1 GTA yang Dikenal Sebagai Pasukan Elit Tank Rusia Disiapkan Melawan NATO, tapi Kabur dari Kharkiv

Sebagian besar penduduk lokal pro-Kremlin telah pergi dengan pasukan Vladimir Putin yang mundur ke wilayah Donetsk.

Namun, beberapa warga sipil dilaporkan tidak menyambut pasukan Ukraina dan menyesal melihat orang-orang Vladimir Putin pergi.

Berbicara kepada The Times, seorang tentara pasukan khusus Ukraina mengatakan mereka telah menerima dukungan dan oposisi "50-50" di daerah-daerah yang mereka kuasai kembali.

Baca Juga: Tentara Ukraina Lepaskan 5 Rudal HIMARS ke Kherson, Orang-orang Berpakaian Militer dan Sipil Panik Berlarian

Dia berkata: "Jujur, itu 50-50. Beberapa bersorak, tetapi beberapa warga tidak senang melihat kami.

“Mereka berkata, ‘mengapa kamu datang?’ Mereka masih mendukung Rusia. Mereka dicuci otak oleh propaganda Moskow," tuturnya.

Pasukan Ukraina tidak mau mengambil risiko dengan warga sipil yang tinggal di bawah kekuasaan Rusia.

Baca Juga: Tentara Ukraina Lanjutkan Pengusiran Prajurit Vladimir Putin di Donetsk, Butuh Pasokan Senjata NATO

Ada desas-desus tentang pasukan Rusia melepas seragam mereka dan mengenakan pakaian sipil dan berbaur dengan penduduk setempat daripada mundur.

Dalam komplikasi lebih lanjut, beberapa tentara yang berperang untuk Rusia berasal dari Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang dideklarasikan sendiri sebagai kantong pro-Rusia yang masih dianggap Kiev sebagai wilayahnya.

Akibatnya, banyak dari mereka memegang paspor Ukraina.

Seorang tentara Ukraina yang ditempatkan di dekat Kharkiv mengatakan kepada The Times bahwa pasukan DPR seringkali sulit diidentifikasi.

Baca Juga: Mobil Pembawa Vladimir Putin Meledak Setelah Kendaraan Pengawal Dihadang Ambulans, Isu Kudeta Mencuat

Dia berkata: "Mereka pikir mereka bisa berbaur, dan terkadang sangat sulit untuk membedakan mereka."

"Kami menangkap satu dari DPR di sebuah pos pemeriksaan, dan dia bersama intelijen sekarang," ungkapnya yang dikutip Express.

Setiap warga sipil yang meninggalkan daerah yang dibebaskan diperiksa oleh pasukan keamanan Ukraina dalam proses penyaringan yang dapat memakan waktu beberapa menit, jam atau bahkan berhari-hari tergantung pada daerah tersebut.

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Spetsnaz Baku Tembak Berdarah dengan Tentara Bayaran Grup Wagner, Ini Penyebabnya

Itu datang ketika laporan telah muncul tentang kebrutalan dan penindasan yang muncul dari wilayah yang sebelumnya diduduki oleh Rusia.

Pekan lalu, pejabat Ukraina mengumumkan bahwa 445 mayat warga sipil dan militer telah ditemukan di hutan dekat kota Izyum.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler