ZONA PRIANGAN – Faktor cuaca mempengaruhi hasil serangan pasukan Vladimir Putin maupun pejuang Kiev dalam pertempuran di Kharkiv.
Karena cuaca basah dan lanskap berlumpur, tank T-90A Rusia terjebak di parit dan gagal melakukan serangan balik.
Bahkan ada tank andalan Kremlin yang ditinggalkan begitu saja karena sulit dioperasikan kembali oleh tentara Rusia.
Para prajurit Moskow memilih kabur meninggalkan tank mahal dalam keadaan mesin masih hidup.
Hal yang sama dihadapi pejuang Ukraina, yang tersendat dan menahan serangan susulan akibat menghadapi medan berlumpur.
Lembaga think tank yang berbasis di AS, Institute for the Study of War, memperingatkan mobilitas tank dan persenjataan berat dibatasi oleh kondisi berlumpur saat cuaca musim gugur tiba.
Baca Juga: Komandan Tentara Rusia Ditembak dari Jarak Dekat, Pelaku Berteriak: Tidak Ada Warga yang Ikut Perang
Sersan tentara Ukraina Roman Malyna mengatakan: "Untuk saat ini, hujan membuat sulit untuk menggunakan senjata berat di mana-mana. Kami hanya bisa menggunakan jalan beraspal."
"Untuk saat ini, karena sulit untuk bergerak maju karena cuaca, kami menargetkan kendaraan lapis baja, gudang amunisi, dan kelompok tentara musuh," tuturnya yang dikutip Express.
Namun, think tank menambahkan bahwa pasukan Ukraina masih mendapatkan tempat dalam serangan balasan mereka, yang diluncurkan pada akhir Agustus.
Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv
Diperkirakan bahwa serangan balasan yang mengejutkan mendorong Vladimir Putin untuk mengumumkan mobilisasi militer pria Rusia.
Meskipun cuaca mengganggu militer, presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah bersumpah untuk membebaskan seluruh negara.
Dia mengatakan angkatan bersenjata Ukraina akan mengusir pasukan Rusia dan membalas "setiap serangan agresor".***