ZONA PRIANGAN - Warga Ukraina masih dihinggapi ketakutan setelah pasukan Vladimir Putin melepaskan sejumlah rudal jarak jauh.
Rudal jarak jauh tidak hanya dijatuhkan ke Kota Kiev, tapi juga kota lainnya yang beberapa bulan ini dianggap sudah aman.
Ledakan lebih dahsyat terjadi di Zaporizhzhia. Namun Gubernur daerah Oleksandr Starukh di aplikasi pesan Telegram mengungkapkan tidak ada korban.
Jumlah korban tewas dari pemboman jarak jauh militer Rusia belum dikonfirmasi tetapi diyakini dua puluh warga sipil Ukraina kehilangan nyawa.
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan pasukannya mengusir pasukan Rusia dari beberapa pemukiman di dekat Kota Berislav yang diduduki Rusia di wilayah Kherson.
Terlepas dari pengeboman, Angkatan Bersenjata Ukraina terus meluncurkan sejumlah serangan balasan yang cepat dengan menggunakan HIMARS.
Dan dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah, menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow sekarang terbuka untuk pembicaraan dengan Amerika Serikat atau dengan Turki tentang cara untuk mengakhiri perang.
Dia mengklaim bahwa dia belum menerima proposal serius untuk dinegosiasikan, dengan Washington menolak tawaran seperti "postur".
Laporan lain, anggota G7 berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara.
Sebelumnya negara G7 membahas reaksi terhadap pemboman massal brutal Rusia di seluruh Ukraina pada hari Senin, lapor Express.
Pengeboman yang dilakukan pasukan Vladimir Putin cukup mengejutkan warga, mengingat beberapa bulan Kota Kiev sudah aman dan jauh dari serangan.***