ZONA PRIANGAN - Pengantin ISIS Shamima Begum kini bisa bebas kembali ke Inggris setelah pemulangan seorang wanita Inggris dan putranya dari kamp Suriah, seorang pahlawan perang telah mengklaim.
Veteran Angkatan Darat Inggris Alan Duncan, yang berperang melawan ISIS di Suriah, mengklaim anggota ISIS diperlakukan "seolah-olah mereka kembali dari paket liburan".
Dia berbicara setelah berita pada hari Kamis bahwa seorang wanita Inggris dan putranya yang telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror telah dibawa kembali ke Inggris.
Baca Juga: Shamima Begum si Pengantin ISIS 'Bisa Kembali ke Inggris' Ingin Diadili dan Berakhir di Inggris
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu diduga diperdagangkan ke negara Timur Tengah saat dia masih anak-anak oleh kerabat yang lebih tua untuk tujuan eksploitasi seksual.
Mereka secara resmi menjadi orang Inggris pertama yang diizinkan kembali dari ISIS sejak perang melawan kelompok itu berakhir, tulis The Sun, 14 Oktober 2022.
Langkah itu berpotensi membuka pintu bagi anggota ISIS kelahiran Inggris lainnya, seperti Shamima Begum, untuk kembali ke Inggris.
Begum berusia 15 tahun ketika dia, bersama dengan dua siswi lainnya, melarikan diri dari rumahnya di London timur untuk bergabung dengan ISIS.
Pada 2019, pemerintah Inggris mencabut kewarganegaraannya. September lalu, dia memberikan wawancara di mana dia mengklaim dia telah diperdagangkan ke Suriah.
Mengeluarkan burqa hitam untuk skinny jeans, kacamata hitam dan topi baseball, dia bersikeras dia harus diizinkan pulang.
Baca Juga: Transformasi Shamima Begum dari Pengantin Jihad Menjadi 'Love Islander' Berlipstik
Berita tentang keputusan untuk mengizinkan mantan "pengantin ISIS" dan putranya terbang ke Inggris telah mengejutkan banyak orang, termasuk mereka yang memiliki wawasan tentang kasus Begum.
Tetapi berbicara kepada The Sun Online, Alan Duncan menyebut langkah itu sebagai "penghinaan" bagi para korban ISIS.
"Mengapa mantan jihadis ISIS kembali ke Inggris seperti mereka pergi berlibur? Mereka tidak dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Duncan bergabung dengan angkatan bersenjata langsung dari sekolah dan bertugas di Queen's Own Highlanders dan Royal Irish Regiment, melihat aksi di Perang Teluk dan Irlandia Utara.***