Rusia Berupaya Rebut Kembali Kherson, Tiap Hari Lakukan Pengeboman dari Sisi Timur Sungai Dnipro

29 November 2022, 10:54 WIB
Seorang wanita memeluk seorang anggota layanan Ukraina di pusat kota setelah Rusia mundur dari Kherson. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Kota Kherson yang direbut kembali oleh tentara Ukraina masih menjadi sasaran pengeboman pasukan Vladimir Putin.

Militer Rusia hampir setiap hari mengirimkan rudal ke Kota Kherson dan berdampak pada kehancuran sejumlah fasilitas umum.

Laporan intelijen Inggris menyebutkan, pasukan Kremlin menyerang Kota Kherson dengan artileri berat dari sisi timur Sungai Dnipro.

Baca Juga: Perang Gerilya Muncul di Luhansk, Donetsk dan Krimea, Terinspirasi Keberhasilan Pejuang Kiev Merebut Kherson

Setelah menghindari pengepungan pejuang Kiev, tentara Moskow menyeberangi Sungai Dnipro dan membangun kekuatan baru.

Itu artinya, Kota Kherson masih berada dalam jangkauan prajurit Vladimir Putin. Di sisi lain, tentara Ukraina belum bisa tenang membangun kembali Kherson.

Dampaknya, terjadi antrian panjang kendaraan warga yang ingin mengungsi ke luar dari Kota Kherson. Sementara warga yang bertahan, diperintahan mencari tempat perlindungan yang aman.

Baca Juga: Pemuda Kherson Berusia 19 Tahun Ini Membunuh 10 Tentara Rusia yang Mabuk dan Memperkosa Setiap Malam

Kota Kherson merupakan kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada awal perang dan baru direbut kembali awal bulan ini setelah pejuang Kiev melakukan serangan besar-besaran.

"Meskipun sekarang dikendalikan oleh Ukraina sekali lagi, kota pelabuhan selatan yang strategis itu terus mengalami pengeboman setiap hari oleh artileri Rusia", kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris.

Pada satu hari pekan lalu, 10 orang tewas di Kherson, kata Kemenhan Inggris dalam pengarahan intelijen harian.

Baca Juga: Vladimir Putin Siapkan 5 Juta Tentara untuk Mengalahkan NATO di Ukraina, Dokumen Rahasia Moskow Bocor

Kemenhan Inggris menambahkan: "Kota ini rentan karena tetap berada dalam jangkauan sebagian besar sistem artileri Rusia."

"Sekarang artileri ditembakkan dari tepi timur Sungai Dnipro, dari belakang garis pertahanan yang baru dikonsolidasikan," ungkapnya.

Ini terjadi ketika Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa sekitar 87.900 tentara Rusia telah tewas sejak Februari, menurut media Ukraina yang dikutip Express.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler